SETEGAR BATU KARANG
IRMA (1)
Pulau panjang Jepara, terletak 1,5 mil dari Pantai kartini Jepara. Pulau yang menyimpan keindahan pesona alam, belum pernah sekalipun dikunjungi Irma. Gadis asal Jepara yang harus meninggalkan Jepara agar dapat melanjutkan sekolah di sekolah menengah atas. 15 tahun yang lalu, di Pantai Kartini inilah ia bersama 3 saudaranya menghabiskan waktu sore hari, hingga sang bapak, melambaikan tangan untuk berlayar. Kenangan terindah bersama keluarganya. Saat ini ia hanya memandang Pulau Panjang itu dari tepian Pantai Kartini. tak terasa air mata Irma mengalir. Kejadian yang menimpa keluarganya, yang sampai saat ini tiak bisa hilang dari ingatannya
Waktu itu liburan sekolah, bapak Irma berjanji akan mengajak anak-anaknya berlibur ke Pulau Panjang. Meskipun saat itu liburan tetapi, karena Irma diasuh oleh orang tua asuh yang saat itu dikenal dengan GOTA (Gerakan Orangtua Asuh) Irma tidak dapat pulang ke kampung halaman, karena harus latihan sebagai pengibar bendera, yang sebentar lagi memperingati hari kemerdekaann Indonesia. Irma sedih. tetapi demi tugas sekolah dan agar tidak mengecewakan orangtua asuhnya, Irma dengan berat hati menyampaikan alasan kepada keluarganya di Jepara yang tidak dapat berlibur bersama.
Saudaranya memberi kabar betapa mereka bahagia karena akan pergi ke Pulau Panjang. cerita-cerita saudaranya membuat Irma bertambah sedih, Irma ingat betul perkataan akakak perempuannya" Irma jangan bersdeih, irma harus belajar dengan sungguh-sungguh, kami akan mendoakan Irma agar cita-cita irma menjadi Dokter terwujud, jangan lupa sholat lima waktu, patuh dan hormati orangtua asuhmu, mereka sangat berjasa padamu".
Entah kenapa saat itu, semua saudara Irma bergantian menyampaikan pesan kepadanya terakhir adalah bapak irma, mengingat kalimat Bapaknya, airmata Irma semakin keras, sehingga ia harus di dekap Bu ratna, ibu asuhnya. Saat itu pesan bapak irma, Irma sekolah yang baik, jangan lupa sholat, berbaktilah pada orangtua asuhmu, maafkan bapak yang tidak mampu menyekolahkanmu, sehingga kau harus berjuang sendiri demi meraih cita-citamu. Doa bapak akan selalu menyertaimu, jika melihatmu, ibu akan bangga padamu. dan yakinlah bahwa di surgaNya ibumu melihat kegigihanmu untuk meraih cita-cita. baik-baik bersama orangtua asuhmu.
Irma kami pergi dulu, begitu kata pamit yang terucap bersamaan anatar bapak, dan ketiga saudara Irma. Mereka terdengar bahagia, irma menahan tangisnya karena tidak dapat berlibur bersama keluarga. Pergi ke Pulau Panjang adalah keinginannya. 1 jam berlalu, saat itu Irma sedang berlatih upacara di lapangan sepakbola bersama teman-teman yang mendapat tugas dari sekolah lain. Saat berlatih, tiba-tiba Komnadan Eko memanggil Irma dan mengatakan kalau hari ini Irma diijinkan untuk tidak mengikuti latihan, Irma akan diantara Sersan Miko untuk pulang. Irma hanya mematuhi perintah saja, sepanjang perjalanan ia bertanya-tanya. Sampai di rumah, terlihat Bu Rtana dan pak Wijaya menundukkan kepala. Melihat Irma datang, Bu ratna langsung mmeluk Irma dan berkata" Irma, sabar ya nak","
Kalimat singkat yang menguraikan airmata Irma, meskipun ia tidak tau apa yang terjadi. Di sela-sela tangisnya Bu Ratna menyampaikan "perahu kecil bapak dan saudaramu terbalik, nak, dan mereka belum ketemu hingga sekarang". Irma sadar, perahu bapak sangatlah kecil, tidak ada pengaman apapun, dan ditumpangi 4 orang. Harusnya ada pengaman di perahu Bapak.
Irma lunglai tak berdaya, tubuhnya jatuh dalam pelukkan Bu ratna. Ia sedih. Kalimat-kalimat dari saudara dan Bapaknya terdengar jelas,. Bu Ratna terus mmeluk Irma, menghibur hatinya. Irma harus ikhlas, irma tidak sediri, ada Ibu an Bapak Irma di sini. kami keluargamu Irma. Irma anak yang tabah, irma tidak boleh menyesali apapun, Irma harus ingat pesan bapak irma, ya nak. . kalimat-kalimat bu ratna untuk irma. irma hanya menganguk diantara butiran airmatanya, Pikiran Irma jauh melayang, dan irma taklagi mendengar perkataan Bu ratna, gelap semua gelap bagi Irma. Bu Ratna bertambah isak tangis, Bu Ratna menepuk pipi Irma berkali-kali irma tetap menutup mata. Bu ratna semakin cemas, ahirnya Irma di bawa ke rumah sakit oleh bu Ratna dan pak Wijaya.
sampai di rumah sakit, irma mendapat pelayanan medis dengan cepat. Kata Dokter Irma tidak apa-apa hanya pingsan dan perlu menenangkan diri. hari semakin beranjak sore, kumadang adzan maghrib terdengar, sayub-sayub lantunan Al-Qur'an Bu ratna terdengar oleh Irma, dengan lemah Irma memanggil -manggil saudara serta bapaknya. tersadr suara Irma, Bu ratna menghampiri dan berkata", alhmadulillah, nak kau sudah sadar, Bu ratna memeluk Irma", yang terus menangis, Irma tak mampu lagi berkata, ia hanya menyebut Bapak, bapak, dan bapak.
mengingat kejadian itu, Irma tak mampu membendung airmatanya. peristiwa itu adalah pukulah terhebat Irma dalam hidupya. Irma hanya bedoa semoga jenazah keluarganya segera ditemukan. Dalam hati Irma berkata, Bapak Irma datang, sekarang Irma kuliah di Kedokteran. Irma hanya bisa berdoa agar Bapak dan saudara Irma diampuni segala dosa, menempatkan bapak dan kakak-kakak Irma di surgaNya. Semoga bapak dan kakak-kakak Irma dikumpulkan bersama ibu.
Angin yang kencang berhembus, menyibakkan jilbab Irma, dan dinginnya angin laut mulai dirasa oleh Bu Ratna. Bu ratna mnegajak Irma untuk pulang. Pulau Panjang itu kini kenangan. Tak mampu Irma menginjakan kaki kesana, untuk saat-saat ini. Ya, seharusnya bapak tidak menggunakan perahunya untuk pergi ke sana, perahu Bapak kecil, tidak ada pelampung, atau alat keselamatan lain. Seandainya Bapak naik perahu yang lebih besar. Tapi Irma sadar bapak menggunakan perahunya agar tidak mengeluarkan uang untuk membayar ongkos naik perahu. Semua adalah takdir Allah, yang tak mampu siapapun menangkisnya. Semua dari Allah dan akan kembali kepada Allah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga Bapak diluaskan kuburnya dan diampuni dosa-dosanya Salam literasi
aamiin,
Tetap semangat mb...
semangat ...
Semangaaaaaaaaaaaaaaaaaattt, Mb.Budi ... !!! Salam Kenal.... Salam Literasi .....!!!
semangat,,, salam kenal & salam literasi kembali,,.