Budi Wasasih

Guru SDN Plumpang IiI Kec.Plumpang Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur Salam Man Jada wajadda...

Selengkapnya
Navigasi Web

Rahasiaku 2

Kami bertemu pertama kali saat workshop Kurikulum Berbasis Kompetensi tahun 2004. Beliau selaku pemateri sedangkan aku sebagai peserta. Hari pertama workshop , sebelum menerima materi, kami diberi soal pre tes. Tiga puluh soal dalam tiga puluh menit. Kukerjakan semampuku. Toh statisku baru GB(Guru Bantu) waktu itu. Jadi tidak ada beban saat mengerjakan. Usai mengerjakan, kami diminta menunggu hasilnya. Semua peserta saling komentar. Intinya sih memperoleh nilai berapa pun diterima. Lha kurikulum baru. Belum paham sama sekali. Pak Dardi tersemyum mendengar celoteh para peserta. Tak lama kemudian beliau memberi pengumuman melalui corong mikrophon.

"Peserta dengan nilai pre tes tertinggi adalah ... (terdiam sebentar) .... Budi Wasasih."

Wuiih. Aku melonjak. Kaget. Masa aku sih.

"Mana Bu Wasasih?" tanya beliau.

Aku berdiri. Disambut tepuk tangan semua peserta. Kubungkukkan badan. Dan segera aku duduk. Selama workshop itu, aku banyak dicecar pertanyaan oleh beliau. Pun tugas-tugas yang harus kupresentasikan. Di akhir workshop, post tesku pun tertinggi lagi. Alhamdulillah ... tidak bermaksud pongah. Kuucap syukur pada Gusti Allah.

Setelah workshop itu, kami bertukar nomor ponsel. Bahagiaku menggunung karena beliau sering memotivasiku untuk lebih maju. Suatu siang, sebuah pesan motivasi dari beliau masuk.

"Terus semangat, Bu. Meski murid sedikit. Sekolah Njenengan itu sekolah termahal di kecamatan."

Dengan nada serius, kubalas.

"Saya juga ingin punya murid dengan jumlah yang banyak, Pak. Seperti murid Njenengan. Dikiranya nggak pusing apa punya murid sedikit. Kelas sepi seperti tak ada penghuni. Kalau Njenengan kan enak. Saat menjelaskan, murid Njenengan banyak yang antusias menjawab. Kalau Njenengan bilang sekolah kami sekolah termahal ya saya terima, Pak. Lha gimana memang begitu kenyataannya. Yang penting kami sudah bekerja maksimal, Pak. Jangan dikira kami leha-leha."

Pesan panjangku itu tidak berbalas. Dan aku mahfum. Pasti beliau sedang sibuk mengoreksi hasil pekerjaan murid-muridnya yang bejibun. Pas lah. Guru teladan tingkat kecamatan. Ya harus bagus kerjanya. Batinku.

Aku "sibuk" dengan murid-muridku pagi itu. Hehe. Kami sedang praktik membuat anyaman dari daun pisang. Sibukku karena harus mendampingi tangan-tangan mungil yang lumayan masih kaku untuk menganyam. Berenam muridku bersukacita manakala anyamannya selesai dan lumayan bagus. Mereka berebut memasangnya di dinding kelas yang masih kayu. Tiba-tiba datang lagi pesan dari beliau.

"Bu, tolong dikritisi artikel saya di Media Pendidikan."

Kujawab, "Nggih, Pak."

Lalu kubuka majalah Media Pendidikan terbitan Dinas Pendidikan Jawa Timur itu. Kutemukan artikelnya. Kubaca. Bagus juga.

"Bagus, Pak."

SMS-nya masuk lagi.

" Itu nggak kritis. Saya nggak minta dipuji, Bu."

Lalu keketik, "Ya maaf, Pak. Saya belum bisa mengkritisi tulisan Njenengan. Saya tidak punya kemampuan untuk itu."

Hening. Tak berbalas. Mungkin beliau mikir. Biar tahu. Aku ini kan tidak sepintar beliau. Sebenarnya aku sebel sih. Tapi lagi-lagi,b lagi, beliau menyuruhku mengkritisi tulisannya yang masuk nominasi artikel terbaik. Karena malas dicela, maka kuberanikan diri mengkritisi.

"Tulisan Njenengan menginspirasi saya untuk ikutan nulis dan mengirimnya ke Media, Pak."

Sebuah pesan melesat masuk.

"Nah, ini yang saya tunggu, Bu."

Aku tersenyum. Hehe. Padahal aku asal bunyi saja tadi. Biar nggak diburu lagi. Namun ajaib. Balasannya itu menggugahku untuk membuat puisi. Sebuah. Dua buah. Kuketik dan kukirimkan ke majalah pendidikan tersebut.

#bersambung

g

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post