Budiyanti Anggit

Menulis adalah bagian dari hidupnya. Dengan menulis hidup lebih bermakna. Oleh karena itu menulis dan menulis. Saat ini mengajar di SMP N 2 Banyubiru Kabupaten ...

Selengkapnya
Navigasi Web
GULAI RASA CINTA ( 59)

GULAI RASA CINTA ( 59)

Gulai Rasa Cinta

Oleh : Budiyanti

Selepas azan isya, saya masih berkutat dengan menilai tugas siswa. Rencana membuat gulai pun belum juga terlaksana. Apalagi usai melaksanakan tugas negara, saya dan anak-anak ngobrol. Saking asyiknya,  tak juga memasak gulai. 

Sebenarnya tinggal membuat bumbu.  Daging sudah saya godok dengan model 5-30-7.  Maksudnya, pertama dimasak selama lima menit. Setelah itu diamkan tanpa dibuka selama tiga puluh menit. Tahap ketiga dimasak lagi selama tujuh menit. Hasilnya daging empuk

Benar sweer ayo praktikkan 

Eh kembali tentang memasak gulai. 

"Pak, yuk memasak bersama. Tinggal buat bumbu tok kok. Nanti bantu kupas bawang," rayu saya kepada suami tercinta. 

" Kan tinggal mudah, gak usah memarut kelapa," kilah suami karena saya sempat cerita bahwa tadi siang tak bisa mendapatkan kelapa parut di pasar. Menurut penjual katanya habis. Wah banyak yang memasak gulai jadi kehabisan. Akhirnya beli santan jadi.

"Ayolah Pak, biar segera jadi. Besok ibuk berangkat pagi."

Rayuan saya akhirnya manjur. Kami menuju dapur setelah salat isya berjamaah di rumah. Suami mengupas bawang merah dan putih. Saya mengulek bumbu dapur. Merica, ketumbar, jahe, kunir. Pokoknya semua bumbu dapur dihaluskan kecuali daun jeruk dan daun salam lengkuas. 

Kami berdua duduk bersama di _dingklik_ sambil ngobrol sana sini. Jadi deh bumbu gulai ala Bu Yanti. Hee sebisanya deh. 

"Pak, ini dagingnya diiris ya.  Tampaknya kebesaran. Ini lemaknya sudah saya buang."

Kusodorkan daging yang sudah masak. Suami pun terampil memotong-motong.  

Langsung saya nyalakan kompor dan meletakkan wajan di atasnya. Saya beri minyak wajan tersebut. 

"Pak, bumbunya dimasukkan ya, ibuk tak cuci piring. Biar nanti gulai matang, tempat bersih. 

Suami pun menjadi juru masak dadakan. Setelah bumbu halus dimasukkan lalu ditambahkan dengan daun salam dan lengkuas. Diaduk-aduk sampai baunya harum. Daging dimasukkan. Beri air secukupnya. Tampak suami luwes juga. 

Saya masih berkutat dengan piring dan panci yang siap dicuci bersih. Beberapa menit kemudian setelah bumbu meresap santan dimasukkan. 

"Jangan lupa tambahkan gula Jawa sedikit dan garam. Tadi baru sedikit."

"Siap."

Tararaaa

Jadi deh gulai dimasak bersama karena cinta ...juilah kaya pasangan muda saja.  Rasanya pun lezat. 

Ya. Kebersamaan itu amat penting dalam membangun rumah tangga. Apa pun itu. Entah makan berdua saja. Atau sepiring berdua eh kaya lagu. Atau sekadar jalan-jalan berdua saja. 

Semoga menginspirasi. Menikmati gulai rasa cinta karena ada bumbu yang lebih dari sekadar bumbu dapur.

Ambarawa, 21 Juli 2021

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih Bu Lastri dan Bu Nur . Asal buat saja

22 Jul
Balas

Gulai rasa cinta. Aduhai sedapnya.

22 Jul
Balas

Mantap gulai rasa cinta ..... menu baru

22 Jul
Balas



search

New Post