Siti Khotimah

Wanita yang akrab dipanggil Khotim ini bekerja sebagai guru di SD Negeri 06 Peniti. Perjalanannya menjadi guru dimulai dengan mengabdi sebagai gu...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tantangan hari ke-6 Langkah Gontai Sang Pemula
Sumber: https://www.motherandbaby.co.id

Tantangan hari ke-6 Langkah Gontai Sang Pemula

Menulis itu gampang-gampang susah atau susah-susah gampang. Adanya kalanya ide itu mengucur mengalir tiada henti tanpa hambatan. Namun, tak jarang pula ide itu buntu, terhenti tanpa ada lanjutannya. Itu pula yang terjadi pada diri saya sebagai penulis pemula.

Menulis sebuah kata, tak tahu kelanjutannya. Akhirnya terpaksa menekan tombol backspace. Terkadang berhasil membuat satu kalimat, lalu merenung beberapa lama, berpikir kalimat apa yang tepat untuk kelanjutannya dan tak menemukan jawabannya. Yah, begitulah, gampang-gampang susah. Banyak gampangnya sedikit susah. Susah-susah gampang, banyak susahnya sedikit gampangnya.

Keadaan itu bertolak belakang dengan keadaan ketika ide itu mengalir. Jari jemari terus menari di atas keyboard tiada henti. Seolah-olah kita sedang menyalin tulisan yang telah tersaji di depan mata. Mudah, tinggal melihat dan menyalinnya. Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah “Bagaimana supaya kondisi inilah yang selalu terjadi?”. Tentulah dengan berlatih, berlatih, dan terus berlatih. Semua pasti bisa.

Ketika memutuskan mengikuti tantangan menulis gurusiana, saya masih ada sedikit keraguan. Tidak sedikit konsekuensi yang harus saya terima. Konsekuensi yang tentunya akan mengusik “zona nyaman” keseharian saya. Mampukah saya lolos dalam tantangan ini?, kalau pun belum sembilan puluh atau enam puluh, paling tidak tiga puluh hari. Beberapa hari berjalan keyakinan mulai muncul, saya harus bisa. Banyak yang bisa, mengapa saya tidak? Pikir saya untuk memberikan semangat pada diri sendiri.

Saya menemukan banyak sekali sumber yang dapat dijadikan bahan menulis. Mulai dari peristiwa yang saya alami langsung, peristiwa yang terjadi di sekitar, kuliner khas daerah, momen-momen budaya, atau pun keanekaragaman hayati yang saya temui selama tinggal di Kabupaten Sekadau Provinsi Kalimantan Barat. Keanekaragaman hayati yang khas yang belum pernah saya ketahui selama saya berdomisili di Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah.

Saya yakin dan berharap semua itu bisa dijadikan menjadi sajian bacaan yang menarik untuk dibaca. Semoga keyakinan saya akan menjadi sesuatu yang nyata. Amin.

Sekadau, 27 Maret 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post