Tadi malam saya dan teman teman nonton film "Negeri Film" di sebuah aula cukup besar AAC Dayan Dawood di kampus Unsyiah Banda Aceh. Tempat ini sebenarnya adalah aula yang biasa digunakan untuk kegiatan pameran, resepsi pernikahan atau acara lainnya.

Namun tempat ini sering dipakai untuk pemutaran film Nasional maupun lokal. Karena di Banda Aceh belum ada Bioskop khusus. Sebenarnya bagi saya tidak masalah juga kalau pun tidak ada bioskop, ada beberapa alternatif tempat yang dapat dijadikan tempat pemutaran film sementara.

Nah, yang paling penting sebenarnya adalah bagaimana karya film lokal dapat di galakkkan hingga muncul karya daerah yang dapat dinikmati juga. Dan bioskop juga telah tersedia, pasti akan bertambah nilai sebuah daerah kala itu terjadi.

Sebenarnya ada harapan besar bagi para penonton film "Negeri Dongeng" ini. Terbukti dari kehadiran banyak keluarga yang membawa serta anak-anak yang masih belia. Mereka berharap ada nilai edukasi yang dapat diambil dari pemutaran film ini.

Namun tentu saja, orang tua mesti menjadi pendamping terbaik bagi anak saat menonton film ini. Banyak nilai kebaikan di film ini, mengenal sebuah arti persahabatan, perjuangan, semangat mencapai mimpi, kearifan alam dan lain sebagai nya.

Namun ada beberapa adegan yang dipertanyakan oleh anak-anak yang ada di dekat kami duduk tadi malam. Nah, perlu usaha keras menjelaskan ke anak-anak untuk diajak mengenalkan dan menghargai perbedaan serta mampu bersikap punya pendirian yang kuat.

Yang menarik dari film ini adalah bahwa seluruh adegan adalah asli petualangan para penjelajah yang menaklukkan 7 pegunungan di Indonesia mulai dari pulau Sumatera sampai ke Papua. Memang kualitas gambar di beberapa adegan seperti amatir Karena hanya dipakai kamera sederhana, namun keseruan perjalanan mereka sangat terasa.

Nah, mereka sudah berkarya. Mana karya mu?