Menjadi Biasa
.
.
#17
.
.
ketika ketidakpatutan terbias sudah
berulang dan menjadi budaya
pada akhirnya simpul-simpul sarap
menorehkan itu menjadi biasa
dan ketika malu rendah sudah
pertanda kemauan menjadi raja
kemudaan jalan berpongah
menit-menit pengipas malas
sejenak pergi namun tetap mengitari
.
ini bukan zaman corona belajar dalam bermanja
bukan kewajiban menjadi cendikia
sebagaimana bukan pula menjadi jumawa
dalam wajah kebodohan nyata
namun beradab wajib dipunya
sekuntum doa untuknya
para pengais alpa
penikmat menit-menit pada laku bersuka
di sana, mereka juga manusia
.
.
Aekkanopan, 2712023
.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Luar biasa bunda
Luar biasa Bunda penuh inspirasi dan mencerahkan
Keren, rasanya dah lama ngga baca karya2 Bu Sri Siti Rasida. Sukses selalu bu
Ya Pak Rochadi. TNGP lalu lupa setoran. Mulai kembali 1Januari, ternyata ada lupa lagi.