History Repeats Itself

“The apple doesn’t fall far from the tree.

He’s just like his father.

Like father, like son

A chip off the old block

She is definitely her mother’s daughter.”

Kondisi yang sedang berjalan ini banyak yang membuat para orangtua semakin kesulitan, di samping ada sebagian yang berusaha menyesuaikan. Anak-anak perlu dukungan dari orangtua dalam cara bertahan dan menyesuaikan diri di tengah krisis. Seperti sekarang menghadapi situasi isolasi diri di rumah untuk menghindari penyebaran virus corona ini.

Orangtua adalah ‘role model’ bagi anak-anak dalam menyesuaikan diri dan tetap bertahan dengan semangat dan pikiran positif.

‘Role model’ adalah orang yang memengaruhi orang lain dengan menjadi contoh. Mereka sering dikagumi oleh orang-orang yang meniru mereka. Melalui kualitas pribadi yang dirasakan, perilaku, atau prestasi mereka, mereka dapat menginspirasi orang lain untuk berjuang dan berkembang tanpa memberikan instruksi langsung.

Ilmuwan sosial telah menunjukkan bahwa banyak pembelajaran yang terjadi selama masa kanak-kanak diperoleh melalui pengamatan dan peniruan. Bagi sebagian besar anak-anak, panutan yang paling penting adalah orang tua dan pengasuh mereka, yang secara teratur hadir dalam kehidupan mereka.

Sebagai orang tua, tidak mungkin untuk tidak menjadi model. Anak-anak Anda akan melihat teladan Anda - positif atau negatif - sebagai pola dan cara hidup yang harus dijalani.

Untuk hal yang dianggap buruk, akal sehat, pengamatan sederhana, dan penelitian psikologis menunjukkan bahwa pepatah tradisional di atas mencerminkan kebenaran dalam perkembangan manusia - bahwa anak-anak sering tumbuh untuk meniru perilaku, kepercayaan, dan sikap orang tua mereka yang buruk, mereka akan;

· Anak-anak yang orang tuanya merokok cenderung mendorong mereka kelak untuk merokok.

· Jika orang tua menyalahgunakan alkohol atau narkoba, anak-anak mereka lebih mungkin melakukan hal yang sama.

· Anak-anak yang dibesarkan di rumah yang sering mengalami kekerasan dalam rumah tangga cenderung sulit mengatasi kemarahan, mudah frustasi, dan berperilaku kasar terhadap teman.

· Orang dewasa yang dilecehkan saar mereka kanak-kanak lebih cenderung menganiaya anak mereka sendiri.

Dalam hal yang dianggap baik, anak-anak juga mengulangi perilaku positif yang mereka lihat pada orang tua mereka;

· Beberapa generasi dari keluarga yang sama memasuki profesi yang sama: penegakan hukum, pencegahan kebakaran, kedokteran, hukum, pengajaran, dll.

· Anak-anak yang orang tuanya memiliki harga diri yang sehat cenderung lebih percaya diri dan menganggap diri mereka lebih tinggi.

· Anak-anak yang orang tuanya telah berhasil di sekolah cenderung bertemu dengan keberhasilan akademis sendiri dan tetap bersekolah lebih lama daripada anak-anak yang orang tuanya putus sekolah.

· Anak-anak dari orang tua yang bahagia menikah cenderung menemukan kepuasan yang sama dalam hubungan cinta mereka.

Mengambil peran positif di tengah krisis

Sebagaimana orangtua mengharapkan anak-anak mampu bertahan, mampu menghadapi situasi yang membosankan karena pengisolasian ini, para orangtua juga harus menjadi panutan dalam menghadapi situasi yang tidak menyenangkan ini, orangtua perlu:

· Mengikuti terus informasi terkini dan menyikapinya secara rasional

· Orangtua adalah corong informasi bagi anak, maka perhatikan validitas informasi apapun yang ia terima dari sumber media sosial.

· Bangun sikap sosial yang peduli, empati dan libatkan anak-anak untuk turut merasakan bagaimana kondisi di tempat lain yang lebih buruk, bersyukur karena ada orang-orang yang sedang berjuang demi masyarakat utnuk menangani pandemi ini, yaitu para tim medis.

· Ajak mereka membaca buku dan kisah-kisah yang bagus tentang bagaimana orang terdahulu melewati setiap musibah dengan ketabahan dan kesabaran

· Tunjukkan tentang perilaku sehat dan bagaimana mengikuti intruksi yang benar dalam menjaga kesehatan dan menjaga kebersihan.

Semoga masa krisis ini segera berakhir.