BungRam

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Negative Parenting 2

Negative Parenting 2

Berapa pun usia anak Anda, penting untuk konsisten terhadap masalah disiplin. Jika orang tua tidak menaati aturan dan konsekuensi yang mereka buat, anak-anak mereka juga tidak akan melakukannya. Berikut adalah beberapa ide tentang bagaimana memvariasikan pendekatan orangtua terhadap disiplin agar sesuai dengan keluarga. Usia 1 hingga 3 tahun, bayi dan balita secara alami mempunyai rasa penasaran yang tinggi. Jadi, secara bijak, para orangtua perlu menjauhkan mereka dari benda-benda yang cukup riskan dan berbahaya jika dijangkau oleh mereka, seperti TV dan peralatan elektronik, perhiasan, dan terutama bahan-bahan mengandung kimia seperti bahan pembersih, obat-obatan dan bahan-bahan lainnya yang mengandung kimia atau racun.

Orangtua boleh khawatir untuk anak-anak usia balita yang mulai aktif menjelajah sekelilingnya, karena memang secara alamiah mereka penjelajah dan pembelajar yang baik. Namun tahukah Anda, banyak anak-anak di usia balita terhambat kemampuan belajarnya, motorik halus dan motorik kasarnya yang ia butuhkan untuk pertumbuhan tubuhnya, karena sikap dan pengasuhan orangtua yang salah.

Orangtua sering membatasi dan bahkan melarang sambil membentak atau memarahi anak-anak yang aktif untuk bergerak, berlari dan melompat. Terutama saat mereka melakukannya di dalam rumah. Alih-alaih memarahi mereka, orangtua bisa menyarankan atau menggantikan kegiatan itu dengan kegiatan di kuar rumah. Jika memang ridak memungkinkan fasilitas itu terpenuhi, maka orangtua perlu mengganti ungkapan kasar mereka dengan pilihan bahasa yang positif.

“Jangan berlari di dalam rumah!” (sambil membentak) diganti dengan kalimat “anak, kamu boleh berlari-larinya di halaman ya.”

Diantara perilaku negatif orangtua saat mendapati anak yang tidak patuh adalah dengan memberi label negatif. Perilaku negatif tidak mencerminkan bahwa anak itu tidak baik seratus persen. Perilaku bisa muncul sebagai reaksi atau respons dari perlakuan yang pernah diterima. Karen tidak pahaman orangtua atas pertumbuhan anak, maka ia tidak bisa membedakan antara perilaku dengan pribadi anak itu sendiri, dan mereka terkadang melihat anak-anak mereka secara global. Akibatnya, label yang buruk seperti: malas, nakal, berandal, memengaruhi pikiran orangtua dan pemikiran anak-anak menjadi sebuah identitas pribadi yang negatif. Dan anak-anak berlabel biasanya penuh dengan frustrasi, sakit hati, kemarahan, dan kebencian. Mereka akan terdemotivasi untuk membuat perubahan positif.

Perilaku negatif dari orang tua yang lainnya adalah membandingkan anak dengan saudara atau temannya dengan harapan bahwa ia akan menunjukkan perilaku baik yang sama. Para psikolog anak menyebutkan bahwa, “Sebaliknya, Anda harus merayakan individualitas setiap anak; karena perbandingan merusak harga diri dan tidak memberi motivasi. "

Menggunakan frasa seperti "Kamu selalu" atau "Kamu tidak pernah" memungkinkan sedikit ruang bagi anak untuk melakukan perubahan pada perilaku mereka. Alih-alih mengglobalkan perilaku yang ingin Anda lihat berubah, gunakan bahasa yang memberikan peluang untuk pertumbuhan, seperti "Kamu tampaknya kesal ketika ..." atau "Bagaimana kita bisa mengatasi masalah ini bersama-sama?"

Anak-anak juga sering menunjukkan ketidakmampuan mengerjakan tugas atau pekerjaan yang dihadapinya. Kesalahan orangtua dalam mengasuh anak ialah selalu mengambil alih pekerjaan tersebut sebelum memberikan kesempatan kepada anak untuk mencoba dan melakukannya secara mandiri. Ketika setiap kesulitan yang dihadapi oleh anak selalu diambil alih oleh orangtua, anak tidak mampu mengembangkan pemikirannya, dan kelak tidak percaya diri untuk melakukan sesuatu oleh dirinya.

(BungRam - 06042020)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bagaimana jika melarang tanpa marah?.

06 Apr
Balas

Melarang dalam mendidik adalah hal biasa yang sering orangtua lakukan, permasalahannya banyak orangtua yang melarang anak itu dilakukan dengan ungkapan yang kurang tepat, atau justru larangan tersebut sesungguhnya tidak perlu. Adapun marah, orangtua juga boleh menunjukkan sikap tudak suka atau tidak senang, dengan ungkapan yang tidak membuat hati anak merasa terintimidasi atau bahkan mengandung unsur ancaman bully. Untuk usia tertentu bahkan tidak diperlukan marah, namun larangan tetap ada dan mereka pahami karena ada dampak yang buruk yang harus mereka ketahui jika larangan tersebut dilanggar.

17 Apr



search

New Post