Burhani Abu Bakar Arsyad

Dilahirkan Oktober 1975 (dulu bintang Libra : 23 September-22 Oktober, sekarang menjadi Virgo : 17 September-30 Oktober) dari keluarga yang sanga...

Selengkapnya
Navigasi Web
Dialog Imajiner bersama Ki Hajar Dewantara
Ilustrasi gambar: Dokumen pribadi

Dialog Imajiner bersama Ki Hajar Dewantara

Tantangan Hari ke-1569

#TantanganGurusiana-5

(Bagian 1)

Setiap tahunnya, manakala memasuki bulan Mei, maka akan berseliweranlah iklan, tagar atau apalah namanya terkait dengan dunia pendidikan. Apakah sebenarnya yang sedang terjadi pada masa kini.

Jika menilik apa yang melanda dunia pendidikan era kekinian, dibandingkan dengan masa lalu, sepertinya jauh panggang dari api. Pada masa lalu, teknologi belum berkembang pesat, tapi hasil dari sebuah pendidikan terasa sangat kental dalam masyarakat. Lalu bagaimana dengan era sekarang.

Dalam rangka merayakan Hari Pendidikan Nasional tahun 2024, saya mencoba menghadirkan dialog sederhana secara imajiner bersama Ki Hajar Dewantara (KHD).

Tn : Bagaimana Bapak melihat fenomena pendidikan masa kini dari perspektif generasi masa lalu.

KHD : Pada masa lalu, pendidikan tidak cukup hanya menghasilkan generasi pintar dan cerdas, tapi juga memiliki karakter yang sangat kuat. Ditambah lagi semangat nasionalisme juga menjadi ciri yang dominan. Karena memang pada masa itu kita masih dalam era baru kemerdekaan.

Tn : Melihat fenomena pendidikan sekarang, apa yang sedang terjadi sekarang Pak.

KHD : Terus terang, Saya sedih melihat kondisi sekarang. Dimana nilai etika, integritas sudah tidak lagi terlihat. Dunia pendidikan sudah berubah. Mereka hanya mengejar capaian nilai, sehingga lupa dengan esensinya. Nilai akademiknya tinggi, tapi tidak punya makna.

Tn : Lalu dengan fenomena tersebut, misalnya tidak sedikit guru menjadi korban, karena merasa bahwa nilai karakter anak itu sangat penting, tapi tidak mendapatkan dukungan, malah menjadi korban pihak orang tua siswa. Bagaimana menurut Bapak.

KHD : Itulah yang Saya maksudkan nilai tinggi yang tidak bermakna. Zaman dulu, proses pendidikan dimulai dari keluarga. Menanamkan nilai karakter itu sudah dilakukan didalam keluarga. Sekolah hanya menguatkan apa yang sudah diajarkan. Mana pernah zaman dahulu, guru dilaporkan ke pihak berwajib karena mendisiplinkan anak, mana ada kejadian guru dikeroyok karena menanamkan nilai karakter kepada siswa. Sekarang? Guru jadi ketakutan melakukan itu semua.

Tn : Langkah apa yang harus dilakukan oleh guru dan sekolah, agar bisa kembali seperti dulu.

KHD: Ingat pesan tokoh Proklamator kita, Mohammad Hatta. Jika tidak pintar bisa belajar, tidak cakap bisa berlatih, tapi tidak jujur maka tidak ada obatnya. Nah, sekarang itu yang hilang. Orang tua menghalalkan segala cara untuk anaknya, lalu akankah menjadi lebih baik, tentu saja tidak. Manakala nilai etika, integritas hilang, maka sebenarnya kita sudah kehilangan dimensi kemanusiaan pada diri manusia dan dunia pendidikan.

(Bersambung)

***

~~ Mendalo Mas, 030524 ~~

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Dialog yang bernas. Makasih, Pak

04 May
Balas

Hatur nuhun pisan Teh. Sukses selalu

05 May

Wow. Sangat imajinatif Pak Burhani

03 May
Balas

Terima kasih banyak Mas senior. Sukses selalu

04 May

Mantap banget, sukses selalu untuk Bapak

03 May
Balas

Terima kasih banyak Pak Su. Sukses selalu

04 May

Perssiiiss yg dialami b Sumarah. Mendisiplinkan mrd diviralkan galak. Bahkan tak berteman ...eh banyak tmn bers siana, ya? Tenangg...Tuhan Maha Tahu

03 May
Balas

Begitulah serunya Oma gaul. hehe. Terima kasih banyak dukungannya. Sukses selalu

04 May

keren, dialog imajernya. Sukses selalu Pak

03 May
Balas

Terima kasih banyak Pak Arif. Sukses selalu

04 May

keren, dialog imajernya. Sukses selalu Pak

03 May
Balas

keren, dialog imajernya. Sukses selalu Pak

03 May
Balas

keren, dialog imajernya. Sukses selalu Pak

03 May
Balas

keren, dialog imajernya. Sukses selalu Pak

03 May
Balas

Jempol dua, Bapak.... Ditunggu next.... Salam sukses.

03 May
Balas

Terima kasih banyak Mbakku. Sukses selalu

04 May

Salut banget tulisannya super keren. Lanjut Pak, salam hormat untuk KHD.

04 May
Balas

Keren. Sukses selalu Pak.

03 May
Balas

Terima kasih banyak Mbak Kepsek. Sukses selalu

04 May



search

New Post