Ketika Purnama tak lagi Merona
Tantangan Hari ke-1948
#TantanganGurusiana-6
***
Malam menjelang dihiasi rembulan
Cahayanya hadir menerangi
Bersama embusan
Angin
*
Menelisik
Keinginan tersembunyi
Seolah menghalangi langkah
Dengan lambaian tangan melemah
*
Semburat senyuman yang merona
Menghiasi wajah imitasi
Seperti berpendar
Menghilang
*
Bersegeralah
Memperbaiki harapan
Tersembunyi dalam dekapan
Purnama menghilang tanpa merona
*
Berteriak seolah menjadi terpedaya
Padahal hanya tipuan
Meutupi kepalsuan
Berhentilah
*
Purnama tak lagi merona
Menemani malam sepi
Denyut nadi
Terhenti
**
~~ Mendalo Mas, 150525 ~~
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren banget, salam sukses
Terima kasih banyak Pak Su. Sukses selalu
Puisi keren. Eh, si doi kl bc paham ga, ya? Hehe...
Terima kasih banyak Oma gaul. Sukses selalu
Keren...apik. syahdu. Sukses Mas. Lanjut
Hatur nuhun pisan Teh Eyang. Sukses selalu
Seep, Bapak. Patidusa dengan diksi indah. salam sukses.
Terima kasih banyak Mbakku. Sukses selalu
Syahdu puisinya mas ustadz, salam sukses selalu
Terima kasih banyak Mas ustadz. Sukses selalu