Selalu Ada Cerita Bersama Mereka
Tantangan Hari ke-1538
#TantanganGurusiana-5
(Bagian 9)
***
Persiapan demi persiapan terus dilakukan. Bersama Dinas Pendidikan Provinsi, semua peserta yang lolos ke tingkat nasional, diberikan pembekalan melalui pemusatan latihan, yang dilaksanakan di Jambi. Dengan berbagai kekurangan dan kelebihannya, siswa mengikuti kegiatan sepenuh hati. Mengundang pelatih dari luar, masih terus diupayakan. Jika hanya mengandalkan waktu yang terbatas dari Diknas, sepertinya akan makin berat mereka bersaing di level tertinggi.
Ibarat kata pepatah, indak kayu janjang di kapiang (tidak ada kayu tangga yang dibelah), tidak ada rotan akarpun jadi. Sembari terus memberikan motivasi kepada anak, bahwa mereka pasti bisa melewati semuanya dengan baik. Andaikan belum bisa membawa medali ke Jambi, minimal tidak menjadi juru kunci dalam urutan peringkat nasional.
Kota Medan menjadi saksi perjuangan anak-anak. Bahwa apa yang mereka takutkan akhirnya mereka alami. Perang psikologi (PsyWar) bukan hanya isapan jempol belaka. Kaspul A, salah satu tim Astronomi menjadi salah satu korbannya. Sesaat sebelum berangkat lomba Kaspul ke toilet sebentar, begitu keluar dari toilet tiba-tiba kalkulator yang akan dia gunakan saat ujian tahap 2 (ronde teori dan analisis data) hilang bak ditelan bumi.
Sementara saya sebagai pendamping, sedang berada di kawasan Deli Serdang, tempat dimana tim Biologi bertanding. Untungnya, setelah mendapatkan laporan, saya langsung bergerak dengan manghubungi anak-anak yang sedang kuliah di Kota Medan, tepatnya di FK USU. Akhirnya, satu masalah telah teratasi. Tapi terkait mental tanding anak, jelas ini sangat besar pengaruhnya. Apalagi guru pendamping tidak boleh masuk ke area lomba di kampus FE USU.
Belajar dari pengalaman, mencari tuah dari yang menang dan berbagai nasihat bijak terus saya lakukan. Apapun hasilnya, mereka tetaplah siswa terbaik. Satu hal yang lagi-lagi membuat anak merasa sudah kalah sebelum bertanding. Saat teman-temannya dari sekolah hebat lainnya menyampaikan, andaikan mereka ikut pembinaan di pusat pembinaan yang khusus menangani dan menyiapkan siswa yang lolos OSN, anak-anak pasti bisa meraih prestasi tertinggi mendapatkan medali.
"Kedepan Ayah harus mengirimkan adik-adik yang lolos nasional ikut pembinaan di tingkat nasional," begitu mereka mengawali pembicaraan kepada saya.
"Ayah akan perjuangkan, apapun harus kita hadapi, namun jangan lupa, kalian semua juga harus memberikan dukungan, karena tidak mungkin Ayah berjuang sendiri," pungkas saya kepada anak-anak.
"Siap, Yah. Kami semua yakin, Ayah pasti bisa melakukannya. Cukuplah kami merasakan kondisi terbatas seperti ini, jangan sampai adik-adik mengulang kembali apa yang kami rasakan," lanjut mereka hampir bersamaan.
Kisah getirnya anak-anak saat perhelatan OSN inilah yang sering saya sampaikan kepada anak-anak.
(Bersambung)
***
~~ Mendalo Mas, 020424 ~~
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Pahitnya pengalaman membuat mereka makin dewasa dan meminta yang lebih baik untuk adik2nya. Luar biasa.
Benara sekali Teh. Itulah pengalaman yang membuat anak-anak makin kuat. Hatur nuhun pisan dukungannya Teh. Sukses selalu
Ayah emang keren hehe...
hehe.. Terima kasih banyak Mbak. Sukses selalu
Selalu menginspirasi pak Burhan
Terima kasih banyak Mas senior. Sukses selalu
Keren banget, sukses selalu untuk Bapak
Terima kasih banyak Pak Su. Sukses selalu
Keren Uda Burhan
Terimo kasih banyak Uni. Sukses selalu
Samaaa bgt, mas gr. Sklh lain panggil & byr gr pembina khusus unt nglatih. Dann...oma? Panggil Tuhan sj. Alhamdulilah msh peringkat 2.
Mantap Oma gaul. Terima kasih banyak dukungannya. Sukses selalu
Cerita yang berkesan tentunya. Sukses pak Burhani
Terima kasih banyak Pak Arif. Sukses selalu
Sebuah perjuangan yang luar biasa, Bapak. Salam sukses.
Terima kasih banyak Mbakku. Sukses selalu
Sangat menarik kisah perjuangan yang penuh tragedi
Terima kasih banyak Mbak. Sukses selalu
Ayah yang inspiratif. Keren. Sukses selalu Pak Burhani.
Terima kasih banyak Mbak Kepsek. Sukses selalu
Ayah yang hebat
Terimo kasih banyeak Wo Kepsek. Sukses selalu
Sama sama kando..Selalu Istiqomah