cahya

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Sikut-menyikut vs bahu-membahu

Selain sebagai makhluk individu, manusia juga merupakan makhluk sosial, yaitu makhluk yang dalam hidupnya selalu membutuhkan atau berinteraksi dengan manusia lain. Dalam kehidupan manusia akan sulit dilepaskan dari kerja sama atau kebersamaan antar individu. Baik di rumah, di tempat kerja, di jalan, di tempat ibadah. Kita sangat membutuhkan keberadaan orang lain.

Namun manusia juga memiliki sifat ingin menang, ingin berkuasa, ingin dihormati, ingin jaya. Sebuah sifat yang kadang dapat mengganggu rasa kebersamaan. Seperti yang dikemukakan oleh Plautus “manusia adalah serigala bagi manusia lain”. Terkadang orang bisa sangat buas terhadap orang lain. Manusia bisa menjadi sangat bengis terhadap sesamanya. Begitu teganya seseorang pada penderitaan orang lain.

Dua hal di atas sungguh sangat bertolak belakang. Namun itulah kenyataannya. Untuk itu kita harus cerdas dan berhati-hati ketika hidup bersama manusia lain di muka bumi ini. Dalam kehidupan bangsa indonesia, telah lama kita mengenal istilah gotong royong. Istilah yang masih sangat relevan dan masih sangat kita butuhkan sampai sekarang. Yaitu; bekerja bersama-sama, tolong menolong, bantu membantu.

Dalam gotong royong yang dibutuhkan adalah kebersamaan dan kekompakan. Bagaikan mengangkat atau memikul beban yang berat. Kita membutuhkan bahu secara bersama. Untuk saling menopang dan saling menguatkan. Kita akan semakin kuat, bila semua bersungguh-sungguh bahu-membahu.

Walaupun bahu kita tidak sama. Ada yang memiliki bahu pendek, ada juga yang tinggi. Dibutuhkan penyesuaian, pengaturan dan saling pengertian agar bahu membahu menjadi kekuatan yang utuh. Apa yang terjadi jika yang tinggi merasa lebih hebat dari yang lainnya. Yang rendah merasa dapat memanfaatkan keadaan. Tentu tenaga yang dihasilkan tidak akan maksimal.

Maka dari itu di dalam kebersamaan, kita harus menyingkirkan rasa individualis. Rasa diri yang lebih penting daripada orang lain. Keinginan untuk merendahkan orang lain. Hasrat untuk melemahkan orang lain. Walaupun masih banyak kita temui orang-orang seperti itu di sekeliling kita. Tidak jarang orang lebih suka menggunakan sikut daripada bahu untuk mengejar tujuannya. Yang lebih suka menjatuhkan orang lain dari pada mengeluarkan tenaga yang dimilikinya.

Terlihat hebat hasil dari sikut-menyikut tentu bukan hebat yang sebenarnya. Sebaliknya ketika lemah tapi dikerjakan dengan bahu membahu, tentu akan menjadi kuat. Mari kita pelihara sikut agar tidak melukai orang lain. Dan tegakkan bahu untuk membantu orang lain. Demi kuatnya kehidupan bersama.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

"Mari kita pelihara sikut agar tidak melukai orang lain. Dan tegakkan bahu untuk membantu orang lain. Demi kuatnya kehidupan bersama." Keren anjurannya pak Cahya. Saya dukung.

06 Aug
Balas



search

New Post