Belajar untuk Memulai

Bisa menulis adalah salah satu impian ku untuk saat ini. Bukannya apa, tapi membayangkan bisa membuat buku yang akan dibaca oleh orang banyak terdengan keren bagiku. Sering aku bayangkan bagaimana kalau aku menulis buku LKS untuk siswa siswaku atau aku menulis buku cerita anak untuk anakku yang masih kecil atau aku menulis novel seperti novelis terkenal dunia, namun semua itu masih sebatas keinginan saja.

Sering ku coba untuk menulis, terutama untuk lembar kerja siswa yang bisa di gunakan oleh siswa di sekolah dengan harapan bisa memudahkan siswa dalam belajar, tapi sampai saat ini semuanya masih sebatas lembaran lembaran soal yang tergeletak di meja yang pada akhirnya ku buang.

Sampai pada minggu kemarin rekan kerja ku menawarkanku untuk mengikuti pelaithan Satu Guru Satu Buku dan Satu Siswa Satu buku yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Bangka Tengah tempat ku mengajar. “Yuk Can, yok ikut pelatihan Sagusabu.” Ajak teman ku.

“Kapan?” tanyaku

“Besok Selasa di hotel Sol Marina.”

“Bayar?” Tanyaku lagi

“dua ratus lima puluh ribu.” Jawab teman ku. “tapi nanti tanya Kepsek, bisa ditanggung sekolah atau tidak.”

“Oke.” Jawab ku singkat.

Tak lama setelah itu kepala sekolah memanggil ku dan teman ku terkait pelatihan yang akan kami ikuti. Beliau menjelaskan manfaat yang akan kami dapat bila mengikuti kegiatan ini. Apa lagi aku yang seorang PNS dituntut untuk membuat buku untuk kenaikan pangkatku, tentu saja pelatihan ini sangat membantu ku terlebih lagi sekolah yang akan menanggung biayanya.

Hari selasa tiba, diawali dengan drama anak ku yang rewel karena demam, ku paksakan diriku untuk tetap kesekolah terlebih dahulu untuk memberikan tugas ke siswa yang akan ku tinggalkan untuk ikut pelatihan sagusabu ini. Setelah itu dengan menggunakan sepeda motor, langsung ku tuju tempat acara yang akan ku ikuti. Dengan niat untuk menambah ilmu dalam menulis kumasuki aula untuk mengikuti pelatihan sagusabu ini.

Penulis adalah peserta SAGUSABU Bangka Tengah 2