Rasa senang saya rasakan ketika memasuki pelataran gedung yang saya tuju, SMP Al-Ikhlash Cipete. Tanggal 4-5 Nopember saya dan 99 peserta lainnya mengikuti kelas Editor Jakarta yang diselenggarakan MG. Namun, ternyata perjuangan masih ada lagi. Lokasi kegiatan di lantai ke-4, dan tidak tersedia lift di sana. Demi mengingat akan mendapat ilmu penyuntingan dari ahlinya, saya mendaki tangga demi tangga dengan semangat.

Materi awal, ringan dan mudah diikuti. Mas Eko menyampaikan materi awal tentang kode etik dan syarat menjadi Editor. Lalu dilanjut dengan menginfokan kata-kata yang sering dipakai tapi salah-kaprah. Tapi jangan ditanya, penyampaiannya luar biasa serunya.

Tibalah saatnya praktik menyunting naskah. Naskahg diambil dari Detiknews.com. Para peserta masih terlihat adem. Berikutnya mulai tampak ada beban, karena kami saling menyunting naskah. Bagian paling seru yang tak terlupakan adalah ketika Mas Eko meminta kami mengedit sebuah tulisan. Naskah itu luar biasa. Konten maupun cara menulisnya membuat penyunting tertawa sekaligus pening. Untungnya penyuntingan di-PR-kan, semua tugas dikumpulkan via e-mail.

Menyunting naksah itu membuat kami makin paham mengapa Mas Eko selalu bilang MG perlu kerjasama dengan pabrik B****X. Hahaha. Bagi saya kayaknya gak cukup hanya pabrik itu tapi juga wahana rekreasi, editor butuh piknik.

Cerita seru lain adalah jalan-jalan saya dengan teman sekamar. Kami bisa kongkow di warung tongseng pinggir jalan dan naik bajai. Kendaraan yang puluhan tahun belum lagi saya rasakan. Naik bajai kok seru. Apa serunya? Satu bajai kami naiki berempat. Ibu-ibu semua. Al hasil, pintu bajai terbuka kuncinya kira-kira baru 20 meter berjalan. Dan saya lah yang ada di dekat pintu. Sepanjang sisa perjalanan yang sekitar 700 meter itu saya kemringet. Tapi pura-pura tertawa karena tidak ingin merusak suasana bahagia. Alhamdulillah juga teman-teman membantu menahan pintu agar tidak terbuka penuh. Menghibur diri, saya menghadiahi diri dengan membeli baju di Irfan Hakim store. Ahahay, pasti para ibu jadi iri. Kelas-kelas MG memang luar biasa… khususnya kelas Eitor Jakarta ini.