Bayiku
Pagi-pagi rutinitas seperti biasa, masuk untuk mengajar bertemu kembali dengan anak-anak tercinta meskipun melalui daring. Untuk hari ini dan seterusnya akan menjadi hal yang spesial karena sekarang anak dan istri pada datang ke Bekasi.
Rasa seorang Papah pun saya rasakan karena ditangisi oleh anakku yang begitu ganteng. Entah ditangisi karena pergi atau hal lain. Hal lain? ya, Aruna (nama anak saya) menangis tapi mata melihat pada tontonan Upin dan Ipin. Meskipun begitu tangisannya tetap meghentakan dada dan membuat saya bahagia. Padahal dia baru beberapa hari saja melihat saya pergi bekerja.
Ikatan batin memang luar biasa dan tidak bisa diragukan lagi, Aruna yang masih polos tetap menyadari betapa takut akan kehilangan yang akan ia terima. Kehilangan anak berusia 14 - 16 bulan mungkin berbeda artinya. Tetap saja meskipun beda saya amat bergetar hati ini ketika pertama kali ditangisi untuk pergi bekerja.
Kasih sayang itu selalu ada dan hadir pada siapapun unuk mereka yang mepunyai hati. Loh, kenapa? malas saja pilihan, menyayangi bukannya pilihan juga? sayang kepada Tuhan pun pilihan, bagaimana saja kita mendapatkannya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Rasa malas pilihan ya pak hehehe
haha .. iya, Bu
Berat hati meninggalkan anak untuk pergi bekerja...tp apa boleh buat yg namanya kewajiban tetap juga pergi...sukses pak.
amin.. terima kasih, Bu.
Salam kenal
iya, Bu...
Sdh saya follow pak, salam kenal
siap, saya folow kembali. salam kenaL, Pak..
Anakku sayang anakku malang itulah resiko saat kita bekerja. Pergi bekerja kita dia menangis. Pulang kerja dia meniadi pelipur lara
betul, Bu.. sedih memang
sangat keren pak ulsannya, salam sukses selalu
terima kasih, Bu..