Dongeng tentang Bawang Merah dan Bawang Putih memang sudah melegenda di seluruh pelosok nusantara. Dalam cerita ini dikisahkan tentang dua orang gadis kakak beradik yang memiliki sifat yang berbeda dan bertolak belakang . Namun saat ini aku tidak bermaksud menceritakan dongeng ini, akan tetapi cerita yang saya angkat disini berdasarkan pengalamanku saat di pasar dan setelah pulang dari pasar.

Kegiatan pergi ke pasar memang tidak kulakukan setiap hari. Biasanya yang kulakukan tuk berbelanja itu untuk persiapan 2 atau 3 hari. Seperti biasa jika kusempat pergi ke pasar ,yang pertama ku beli adalah sayuran dan bumbu. Tak lupa harus selalu sedia cabe, tomat ,bawang putih dan bawang merah. Setiap kali melihat bawang putih yang masih berkelompok dan ukurannya besar ,rasanya selalu tergelitik untuk membelinya. Entah mengapa ko' rasanya gemes aja melihat bawang putih itu. Atau mungkin juga karena ukurannya besar - besar membuat aku tidak merasa kesulitan mengupas dan memotongnya, sehingga timbullah rasa senang dan gemes melihat bawang putih tersebut.

Sesampainya di rumah kusampaikan pada anak bungsuku sambil menunjukkan bawang putih tersebut. " Mama ko' ga bisa melihat bawang putih yang berukuran besar, pasti mama beli , gemes lihatnya". Apa reaksi anak bungsuku saat kukatakan hal itu padanya?. Dia meminta bawang putih yang kubeli dan dia genggam sambil berkata " Ga usah masak apapun pake bawang putih , nanti ga Dede makan, awas aja masak pake bawang putih". Mendengar kalimat itu aku tatap wajah anakku , sambil menebak - nebak dalam hati , " Ini bercanda apa memang kesal beneran". Kemudian dilempar -lemparkannya bawang putih yang berukuran besar yang masih menyatu dalam kelompok. Saat ku memintanya bawang putih tersebut untuk ku kupas dan kutambahkan dalam masakan yang sedang ku olah , anakku berkata dengan tegasnya " Ga usah pakai bawang putih ,bawang ungu aja. Mendengar ucapan dari anakku , dahiku tiba -tiba mengkerut sambil bertanya kepada anakku, " Memang ada bawang ungu De ?" .Lalu dia menjawab " Itu yang mama pegang ( menunjuk kepada bawang merah yang berada di tanganku). Dengan spontan kujawab ," ini bawang merah De". Kemudian anak bungsuku menjawab, " Memang mama ga bisa bedakan warna ya? itu yang mama pegang ,bawangnya warna apa?. Sambil senyum -senyum bingung , kujawab " Benar juga memang warnanya ungu". Ku tepis lagi kata - kataku, sambil bergumam dalam hati, memang sedang jealous pada bawang putih.