Chadidjah

Saya bertugas di SDN TEBET TIMUR 17 , JAKARTA SELATAN. Saya terinspirasi oleh salah seorang nara sumber dari kegiatan WEBINAR JABODETABEK, Dr .ASEP SUTISNA SANJ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kesimpulan dan Refleksi Pengetahuan dan Pengalaman Baru dari Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Kesimpulan dan Refleksi Pengetahuan dan Pengalaman Baru dari Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Saya meyakini bahwa setiap anak punya potensi ,hal ini saya dapati dari pengalaman pribadi disaat mulai menekuni sesuatu hobi yang awalnya dirasa tak bisa tapi karena pernah dicoba dan terus dilatih ternyata ada suatu perubahan meskipun tak banyak. Dengan pengalaman tersebut saya berusaha menerapkan itu kepada peserta didik saya .Dengan pengalaman yang ada saya mencoba mengikuti program guru penggerak ,dengan harapan saya bisa menjadi manusia yang bisa bermanfaat minimal buat diri saya sendiri dan keluarga

Sebelum mengikuti kegiatan pembelajaran di LMS di CGP (Calon Guru Penggerak ) Angkatan 7, tepatnya ditahun ajaran baru 2022- 2023 saya dipercayakan mengajar di kelas 5, dimana ada 23 siswa siswi yang memiliki karakter yang berbeda, disamping itu juga terdapat 4 anak ABK . Terkadang ada perasaan tidak maksimal dalam melaksanakan tugas sebagai guru dikelas dimana terdapat variasi karakter siswa tersebut. Hal ini membuat saya tak pernah berhenti mencoba berusaha agar pelajaran yang saya berikan kepada siswa siswi saya bisa berbekas di hati mereka

Alhamdulillah saya di terima di CGP Angkatan 7. Perasaan saya campur aduk saat mendengar berita itu. Ada rasa bahagia saat mendengar bisa masuk di CGP 7, rasa takut tidak bisa menjadi guru seperti yang diharapkan dan rasa khawatir tidak bisa mengikuti kegiatan pembelajaran di CGP 7. Tapi perasaan negative harus saya singkirkan dan belajar memotivasi sendiri ,insya Allah saya bisa yang penting mau berusaha maka akan ada jalan keluar. Saat ini saya sedang mengikuti kegiatan pembelajaran daring di LMS GP 26. Selama proses pembelajaran ,banyak sekali hal -hal yang saya dapati. salah satunya tentang asas – asas pendidikan ,serta Philosophi pendidikan Ki Hajar Dewantara. Dimana dalam salah satu asas pendidikan tersebut dijelaskan bahwa pendidikan dan pengajaran adalah satu kesatuan, dimana kata pengajaran adalah bagian terkecil dari pendidikan atau ada istilah lain bahwa pendidikan dan pengajaran bagaikan mata uang yang tak bisa dipisahkan. Tapi terkadang dalam kenyataannya kadang terabaikan kata mendidik ini. Contoh dari segi bahasa saja sudah terpisahkan .Contoh yang mudah saja dalam keseharian antara rekan sesama guru bertanya :

Guru A : Ibu mengajar dimana ?

Guru B : Saya mengajar di SD Pelita Harapan

Jika kita melihat dialog tersebut sepertinya tidak ada kesempatan kata mendidik secara eksplisit dijelaskan disitu. Ditambah lagi dalam kegiatan pembelajaran ,contoh seorang guru mengajarkan “ Pentingnya Menjaga Asupan Makanan Sehat “ tetapi dalam kenyataan sehari -hari tidak di perhatikan siswa siswinya apabila saat istirahat apa yang mereka makan setidaknya sesuai dengan arahan guru, minimal jika masih ada yang membawa makanan siap saji atau makanan junk food baik siswa dan orang tua diberikan saran untuk memperbaiki asupan makanan yang sehat. Contoh lain ,guru olah raga ataupun guru kelas mengatakan agar kita sehat harus menyediakan waktu untuk berolah raga minimal 1 kali dalam seminggu. Lalu bagaimana dalam kenyataanya. Karena kesibukan terkadang kegiatan inipun diabaikan.

Selain kata pendidikan dan pengajaran juga dibahas bahwa pendidikan itu hanya suatu tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak – anak yang dapat diartikan bahwa tumbuhnya anak itu menurut kodratnya sendiri. Segala kekuatan yang ada pada anak ada dalam batin dan lahirnya . Kita pendidik hanya bisa menuntun tumbuh hidupnya kekuatan – kekuatan itu. Dari sini guru perlu menyadari bahwa setiap anak dilahirkan memiliki potensi. Untuk mengasah potensi yang dimiliki oleh seorang anak maka sebagai saya sebagai guru SD juga wajib mengetahui fase perkembangan anak SD. Karena dengan mengetahui fase perkembengan anak maka guru dapat mengadaptasi semua kegiatan kegiatan dalam proses belajar yang berpijak pada kebutuhan siswa.Kebutuhan akan hobi yang mereka suka ,kebutuhan akan gerak, kebutuhan akan pengetahuan / hal -hal baru yang mereka temui. Ibarat suatu makanan maka kegitan – kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan siswa akan mereka santap dengan lahapnya. Sehingga pernah satu waktu saya mencoba memberikan tugas mengingat 5 cara meningkatkan hasil pertanian dalam sebuah lagu dan gerak . Dalam proses kegiatan belajar mereka sangat bersemangat dan berantusias mengikuti pembelajaran. Karena memang kegiatan itu memenuhi kebutuhan siswa, dimana dengan lagu mereka lebih ceria dan mudah memahami sesuatu ditambah ada Gerakan kaki dan tangan kekiri dan kekanan.

Pemikiran lain tentang pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara “ Pendidikan adalah tempat persemaian segala benih – benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat. Maka interpretasi dari Dr Iwan Syahril .Ph.D ( Dirjen guru dan tenaga kependidikan ) tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara tersebut ada 2 :

1. Pendidikan adalah pekerjaan untuk membentuk peradaban

2. Inti dari pendidikan itu adalah perubahan, dimana pendidikan dan budaya itu harus sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman.

Essensi dari Filosophi Ki Hajar Dewantara adalah nilai – nilai kemanusiaan. Setiap anak itu unik, tidak bisa kita samakan anak yang satu dengan yang lain sekalipun terlahir kembar. Setiap anak punya potensi . Semoga saya sebagai guru dapat mengembangkan potensi anak didik saya sesuai kodrat alam( lingkungan dimana mereka tinggal dan sesuai kodrat zaman) . Selain itu menurut Ki Hajar Dewantara bahwa pendidikan harus menjawab tuntutan zaman . Saat ini dimana teknologi berkembang pesat. zaman serba canggih . Saat bangsa kita dan bangsa lain terpapar Covid 19, pendidikan dan pengajaran harus terus berjalan . Guru dan siswa bertemu lewat dunia maya. Dari sinilah pembelajaran yang serba online. Bukan hanya aktivitas dalam dunia pendidikan bahkan seluruh aktivitas kehidupan dilakukan secara daring. Karena itulah perubahan memang mutlak dibutuhkan

Disamping pengetahuan tentang asas- asas pendidikan , Angkatan CGP 7 ,juga diajak berdiskusi dimulai dari kelompok kecil membahas sebuah materi tentang bagaimana pemikiran Ki Hajar Dewantara dapat dikontekstualkan sesuai dengan nilai – nilai luhur kearifan budaya daerah asal menjadi penguat karakter murid sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat. Dalam kegiatan kolaborasi diskusi ini sangat menarik dimana dari setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dihadapan kelompok lain .Setelah itu kelompok lain memberikan pertanyaan komentar dan saran. Ternyata hasil diskusinya sangat beragam, yang menarik dimana salah satu kelompok mengusung budaya silaat dan pantun yang biasa tergabung dalam palang pintu, yang merupakan tradisi dari upacara pernikahan masyarakat Betawi. Karena dihadirkan sebuah pantun akhirnya kami CGP 7 tanpa disadari bersahut- sahutan berbalas pantun, sampai pada pemberian informasi di WA grup masih berlanjut berbalas pantun.Ternyata bagus sekali jika budaya pantun ini dikembangkan dalam komunitas pendidik, apalagi nanti jika dapat menjadi contoh buat anak didik. Akan lebih mudah lagi mereka meniru.

Semoga saja apa yang menjadi harapan Ki Hajar Dewantara dapat kami ( CGP 7 ) wujudkan. Sehingga apa yang menjadi kendala untuk mewujudkan cita- cita pendidikan Ki Hajar Dewantara dapat terjawab di masa yang akan datang . Aamin

Chadidjah ( CGP 7 )

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post