PENAMPAKAN YANG TAK TAMPAK

                                “Tok… tok… tok…, kuketuk pintu kamar atas , sambil berteriak azmi…. buka pintu ! dee… buka pintu !  Tetap tak ada jawaban . Malah terdengar teriakan dari bawah tangga, “ Ada apa mah ?.  Dede di bawah “.Pintu kamar atas memang belum sempat dipasang kunci ,hanya menggunakan slot dari dalam. Makanya jika pintu itu terkunci seharusnya ada orang di dalam. Dengan rasa heran kuturun kebawah tangga dan bertanya pada anak gadisku , “ Kak ….tadi kamu kunci kamar atas ya?”. Lalu dia menjawab “ Dari tadi kaka belum ke atas mah?” Dalam hatiku terus bertanya, siapa yang mengunci kamar atas. Apa mungkin si mba yang biasa kerja di rumah ? Tapi untuk apa dia kunci kamar dari dalam ? Akhirnya aku mencoba masuk ke dalam kamar atas lewat jendela kecil disamping jemuran. Pada saat jendela ku lalui, dalam benakkupun berbicara “ gak mungkin juga si mba masuk ke dalam kamar ini lewat jendela tuk mengunci kamar, karena pada saat kulalui ukuran jendela itu pas dengan ukuran badanku. sedangkan postur tubuh si mba tinggi besar. Saat ku coba membuka slot kamar ,aku jadi merinding dan bertanya dalam benakku “siapa kira – kira yang menutup kamar ini ? “

                                Selang beberapa minggu belum sempat terjawab siapa kira – kira yang mengunci kamar atas, terjadi lagi peristiwa aneh. Kejadian ini terjadi sebelum Covid -!9 datang kira –kira dua tahuin yang lalu di bulan Ramadhan. Seperti biasa saat aku hendak bersiap – siap ke sekolah aku selalu mematikan lampu baik di ruang bawah dan atas. Aku lupa mengambil kaos kaki. bergegaslahku ke ruang atas. Aku agak heran saat  melihat lampu kamar menyala, Dalam hatiku bertanya “ Apa ku lupa mematikan lampu kamar ini ? Kemudian kumatikan kembali lampu kamar atas dan bergegas kebawah. Saat berada di bawah , aku mau memakai kerudung . Aduh lupa lagi membawa penutup kepala bagian dalam. “Beginilah kalau factor U “ dalam hatiku bergumam. Kembali lagi ku ke lantai atas. Saat berada di lantai atas, kudapati lampu kamar menyala kembali. Aku jadi merinding, karena tadi aku sangat sadar mematikan lampu yang kedua kalinya. Aku sangat yakin ada yang menunggu di kamar anakku ini.

                                Kuceritakan pengalaman tersebut ke rekan kerjaku yang biasa meruqiah seseorang. Dia memberikan penjelasan , memang ada sosok di dalam kamar dan di tangga. Lalu bagaimana caranya jika kita hendak mengusirnya? tanyaku ke rekan kerja. Rekan kerjaku memberikan solusi tuk membacakan Al- Qur’an surat As – Shafaat ayat 1 – 10. Saat kita baca surat As – Shaffat letakkan air di wadah ( boleh gelas atau mangkok) . Kemudian setelah selesai ,percikkan air tersebut  ke arah yang dituju. Memang sebelum aku lakukan cara yang disarankan rekan kerjaku, ada rasa seperti ada yang memperhatikanku saat ku merapikan pakaian anakku. Aku coba lakukan apa yang disarankan rekan kerjaku sebanyaak 2 kali. Alhamdulillah tak ada lagi perasaan tersebut. Memang benar bunyi ayat “ Ala bidzikrillahi tathma’innul quluub… (QS.13 :28 ) yang artinya “ hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang,