Sore tadi tepat pukul 17.00 gawaiku berdering. Sepertinya seseorang menelpon. Aku yang trauma menerima telpon dari nomor yang tidak dikenal. Karena selama ini banyak yang menelpon dengan modus yang macam-macam. Bahkan dalam minggu ini. Anak gadisku yang kedua menerima telpon dari seseorang yang mengaku anaknya. Dia menangis-nangis dan mengatakan jika dirinya ditangkap polisi. Anakku mengatakan biarlah kamu dipenjara nak, lalu menutup telpon yang sepertinya ada unsur kesengajaan.

Sebenarnya aku malas menerima telpon sore tadi. Karena tadi pagi juga ada telpon nyasar lagi. Namun suamiku yang langsung mengangkat dan menunjukkan alamat rumah secara detail kepada si penelpon. Aku yang mendengarnya mengira jika temannya yang menelpon.

Setelah telponnya ditutup barulah dia jelaskan padaku jika yang menelpon tadi adalah tukang pos yang membawa paketku. Aku sempat bingung, karena bulan ini aku tidak pernah pesan barang secara online. Aku bergegas duduk di teras menunggunya. Beberapa menit kemudian kurirnya datang dan memberinya padaku. Aku lihat alamat pengirimnya. "Alhamdulillah, rupanya dari pak guru, H. Ahmad Syaihu di Surabaya" ucapku begitu bersemangat.

Alhamdulillah, hadiah buku menjawab kuis dari pak guru pada bulan Februari dan April sudah mendarat manis di tanganku. Aku sangat bahagia bisa memiliki buku dari penulis seperti pak Guru. Buku yang selama ini hanya bisa aku lihat dari postingan tulisan pak guru. Kini sudah ada di tangan dan telah menambah koleksi buku-buku bacaanku. Yang pastinya aku tak sabar untuk membaca isinya. Akupun langsung membuka sampul plastiknya lalu kubaca. Meskipun belum semuanya aku baca.

Yang mau dapat hadiah seperti aku. Ikuti dan baca postingan tulisan dari pak guru setiap hari. Karena di akhir bulan akan ada kuisnya lagi.

Terima kasih banyak atas kiriman hadiahnya pak Haji. Semoga ilmunya berkah.

✍️

Luwu, 09042021