Chadijah Masli,S.Pd

Chadijah Masli, S.Pd., lahir di Baroko, Kabupaten Enrekang pada 3 November 1972. Penulis menyelesaikan pendidikan di SDN 120 Baroko tahun 1985, SMP Negeri ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Lelahku Berbuah Manis (Tagur ke-225)
Foto dokumen pribadi

Lelahku Berbuah Manis (Tagur ke-225)

Pukul 02.20 aku terbangun karena bunyi alarm HP ku. Alarm yang biasanya aku atur pukul 02.00 ku ubah waktunya. Aku pikir tak apalah karena aku bangun hanya untuk memasak buat santapan sahur saja. Waktu satu jam lebih cukup lumayan buat menanak nasi, bakar ikan, dan ikan parede serta peyek udang untuk putriku. Lagipula makanan sahur tidak terlalu banyak yang aku buat. Karena aku dan putri sulungku belum bisa puasa hari ini. Jadi menu sahur hanya untuk dua orang saja.

Setelah semuanya beres barulah aku bangunkan untuk makan. Selesai makan putri bungsuku yang bergiliran membersihkan meja makan lalu mencuci piring dan peralatan yang aku gunakan memasak tadi. Aku kembali melanjutkan tidur karena tidak bisa menahan kantuk yang aku rasakan.

Saat bangun pagi aku menyirami tanaman bungaku yang terlihat layu. Kemarin aku memang tidak menyirami bunga. Bunga yang sudah tinggi aku pangkas. Agar tidak terlalu rimbun sehingga kelihatannya tidak indah lagi. Mumpung masih libur, pikirku. Setelah itu aku membersihkan bekas pangkasanku sekaligus menyapu daun mangga dan daun rambutan yang terlihat berantakan mengotori halaman rumah.

Matahari yang tidak terlalu terik membuatku tidak menyadari kalau sudah pukul dua belas. Karena merasa lelah aku lalu beristirahat di teras sambil memandangi bunga-bunga yang berjejer rapi di atas rak putih. Rasa lelah hilang seketika. Aku lanjut membersihkan diri.

Istirahat siang aku megambil gawaiku, namun rupanya baterainya tinggal 10% aku lupa mengisinya. Aku beralih ke TV ku cari chanel yang pas untuk aku nonton. Aku tiduran sambil menonton agar badan terasa bugar sebelum berkutat di dapur untuk membuat menu berbuka.

Menu berbuka yang aku buat hanya sedikit es buah saja. Karena aku membuat kapurung untuk disantap makan malam. Makan kapurung setelah berbuka enak rasanya. Apalagi cuaca yang agak dingin makin sedap makan yang masih panas- panas ditambah dengan pedasnya. Sehingga kapurung buatanku disikat sampai bersih. Alhamdulillah lelahku berbuah manis.

✍️

Luwu, 14042021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ulasannya

15 Apr
Balas

Makasih sudah mampir bun. Salam sukses

16 Apr

Keren bu pasti masakan bu enak

15 Apr
Balas

Hehe baru belajar bikin kapurung bun. Makasih dah mampir. Sukses selalu bun

16 Apr

Nikmat sekali bunda

14 Apr
Balas

Hehe.. pedas bun. Makasih dah mampir

16 Apr



search

New Post