Gadis dalam Kabut
dalam senyummu yang kabut, angin mengurai
rambutmu panjang, sepanjang lorong sepi yang kaulalui
lurus, selurus kasihmu pada bumi yang sangsi
pada ketulusan yang selalu kauberi
sebagaimana kau diajarkan untuk berbagi
dalam hatimu yang kabut, betapa ingin kuhampiri
tubuhmu menggigil, wajah yang pasi
rasakan jantungmu berdenyar, risau dan sunyi
mari kupeluk lagi, Nak, perjalanan baru dimulai
setelah demikian lama terkatup dalam ruang-ruang redup
dalam matamu yang kabut, kokoh dan tinggi
kau berdiri, seperti pohonan pinus itu
pucuk-pucuknya menggapai cahaya
matahari yang pagi, maka sambutlah
: untukmu segala doa tercurah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar