Choiri Setiawan

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Experiential Learning dalam Penjelajahan Pramuka di Desa Kuniran

Experiential Learning dalam Penjelajahan Pramuka di Desa Kuniran

Perkemahan Hari Pramuka ke-56 menjadi sebuah trending activity di Indonesia. Seluruh Pramuka Indonesia hampir semuanya merayakan dengan mengadakan perkemahan kecil, menengah, dan juga besar di masing - masing kwartir.

Tidak terkecuali sebuah Kwartir Ranting Sine, salah satu Kwartir Ranting di Kabupaten Ngawi yang menyelenggarakan perkemahan di Bumi Perkemahan Kecamatan Sine. Sebanyak 58 utusan dari berbagai pangkalan gugusdepan turut meramaikan kegiatan yang digelar 12- 14 Agustus 2017. Sedikitnya ada 40 Regu Siaga, 12 Regu Penggalang, dan 6 Sangga Penegak yang hadir dalam perkemahan kali ini.

Ada satu sesi dalam perkemahan ini yang dikemas menarik oleh Sangga Kerja pada hari kedua (Minggu, 13/08/2017), Kuniran Scout Race 2017. Kegiatan ini terselenggara berkat sinergi kerjasama antara Kwartir Ranting Sine, Pemerintah Desa Kuniran, Bumi Retawu Farm, KampoengEdukasi, dan Karang Taruna Kuniran yang sarat akan kegiatan edukatif untuk para pesertanya.

Kegiatan ini merupakan sebuah inovasi dari penjelajahan pramuka dengan menggunakan metode Experiential Learning dan Adventure Education dengan mengenalkan potensi budaya, alam, dan wirausaha Desa Kuniran. Kuniran Scout Race 2017 ini menjadi sebuah Penjelajahan Edukatif pertama yang diselenggarakan di Ngawi.

Pos-Pos yang ada dalam Kuniran Scot Race 2017 terdiri dari belajar seni karawitan, hasta karya, budidaya kambing perah, budidaya lele, budidaya penggemukan kambing dan pasteurisasi susu, budidaya burung kenari, pembuatan batako, edukasi siklus sumber air (kali dowo), wahana informatif lumbung padi desa, dan wisata alam Embung Kuniran.

Dengan kegiatan penjelajahan yang tetap tidak mengesampingkan teknik kepramukaan ini menjadi lebih unik dan menyenangkan bagi para peserta, karena mereka mampu menjalin kekompakan serta belajar banyak hal terkait potensi desa. Potensi budaya, wirausaha, keterampilan, pemasaran, serta potensi alam yang ada di Desa Kuniran tersebut, sehingga ini merupakan nilai tambah bagi peserta.

Antusias dan strategi peserta pun menjadi lebih seru karena mereka harus berpacu dengan waktu untuk meraih poin di masing - masing pos dan bisa sampai tujuan akhir dengan hasil maksimal dan tentunya tercepat. Meskipun nampak lelah, namun terbayar dengan berbagai materi luar biasa yang didapatkan, karena penjelajahannya bukan seperti biasanya.

Itulah Kuniran Scout Race 2017, semoga ke depannya mampu mengajak seluruh elemen masyarakat lain bukan hanya dari pramuka untuk bisa mengeksplorasi potensi desa ataupun wilayah lain dan tetap mengedepankan pembelajaran dari lingkungan dan alam sekitar.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

"penjelajahannya bukan seperti biasanya." Itu pastinya sangat menantang. Top pak

15 Aug
Balas

iya pak, banyak yang merasa tertantang

18 Aug



search

New Post