RIZQI DI PAGI HARI
RIZQI DI PAGI HARI
Oleh : Choirun Nisa’
Second Day
Tidak ada kebetulan dalam hidup. Semua terjadi dengan sebuah tujuan. Terima dengan ikhlas dan bersyukur adalah solusi jitu dan tepat. Insyaallah hidup menjadi barokah dan bahagia.
Seharian kemarin merupakan hari yang penuh penghematan dalam penggunaan air. Salah satu mesin pompa di sumur kami tidak berfungsi dan sumur tersebut merupakan sumber air di perumahan tempatku tinggal. Jadi tidak heran masing-masing rumah mempunyai tandon sementara rumahku dan rumah orangtuaku tidak mempunyai karena letak sumur dan tandon berada di depan rumah kami. Dan tetangga mengambil air dari sumur tersebut.
Daerah tempat tinggalku mungkin tidak seperti daerah lain ketika membuat sumur dengan mudah dan kedalaman yang normal. Kedalaman sumur tersebut 40 meter. Sehingga mesin pompa air yang digunakan 4 buah. Alhamdulillah meskipun dengan kondisi tersebut pada waktu musim hujan air akan menyusut namun pada waktu musim kemarau sumbernya agung (istilah jawa : sumbernya besar).
Karena menghemat air hari ini tidak acara masak memasak didapur dan tidak ada bekal untuk sikecil. Rencana aku belikan saja di kantin dekat sekolahnya. Jadi harus berangkat lebih pagi supaya tidak terburu-buru. Aku hanya merebus air untuk mandi sikecil dan segelas susu untuk sarapannya.
Setelah semua siap berangkat, aku dan sikecil berpamitan. Dan suami berangkat kekamar mandi setelah kami mengucapkan salam. Di tengah perjalan si kecil berceloteh, “ Kok masih sepi ya mi”. “alhamdulillah jadi tenang dan nyaman tanpa mendengar kebisingan mesin-mesin kendaran yang lain. Dan udara juga segar untuk di hirup,” aku menjawab celotehannya.
Ketika hampir sampai di kota, akupun memperlambat laju sepeda motor karena jalan sudah mulai ramai. Namun tiba-tiba mobil Kijang Innova yang mendahului kendaraan lain menabrak pembatas kerucut yang berwana orange dan jatuh. Sehingga sepeda motor yang berada didepanku mengarahkan sepedanya ke arah kiri. Akupun terkejut dan otomatis mengerem mendadak supaya tidak menabraknya dan juga pembatas tersebut. Tanpa kusadari dan tidak melihat spion ternyata dibelakang ada sepeda yang akhirnya menabrak sepedaku.
Allahuakbar dan menyebut asma Allah yang kulakukan. Alhamdulillah aku dan sikecil tidak sampai terjatuh begipula pengendara sepeda motor yang menabrakku. Dia seorang pelajar MA di kota kami setelah aku melihat seragamnya. Alhamdulillah diapun juga tidak terjatuh dari sepedanya. Tapi kami semua shock terutama putri kecilku. Wajahnya langsung pucat dan badannya gemetar. Walaupun sebenarnya badanku sendiri gemetaran tapi aku berusaha memeluk putriku seraya bertanya apakah adakah yang sakit?. Alhamdulillah dia hanya menjawab pahanya saja.
Karena kejadian tersebut akhirnya jalan menjadi macet walaupun tidak ada korban. Salah seorang dari yang membantu kami menyuruh untuk meneruskan perjalanan sambil mengatur laju kendaraan yang lain.
Pagi hari ini aku betul-betul mendapatkan rizqi yang tidak terduga. Tidak bisa dibayangkan jika terdapat luka dan lain sebagainya menimpaku dan si kecil. Alhamdulillah Allah melindungi kami dari marabahaya. Dengan kejadian ini aku harus lebih banyak lagi mengingat yang kuasa dan selalu bersyukur kepadaNya. Rizqi tidak harus berupa materi dan kesenangan. Namun terhindar dari marabahaya dan kesedihan juga rizqi. Semua harus kita terima dengan ikhlas dan lapang dada. Insyaallah hidup menjadi tenang dan bahagia. Aamiin.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
MasyaAllah. Bs memaknai musibah sebagai nikmat