UBAN
UBAN
Entah kenapa tantangan di hari pertama Gurusiana ingin menulis kata ini. Ide ini kudapatkan menjelang jam sekolah berakhir. Salah satu teman berceloteh bahwa kita sudah tua ya dan akupun menimpali, “alhamdulillah meskipun sudah berumur rambut saya belum putih pak”.
Kata “Uban” rasanya membuatku merinding dan aku merasa bahwa masa kontrak untuk tinggal di dunia dengan segala fasilitasnya akan segera berakhir entah kapan saja. Dan di hari ini penyakit sesakku juga lagi kambuh. Insyaallah ini juga merupakan pengingat bagiku bahwa harus banyak beristighfar dan terus menambah amalan kebajikan. Karena kematian akan datang tanpa permisi.
Uban adalah rambut yang berubah warna menjadi abu-abu kemudian putih. Kehadiran uban seringkali menjadi masalah bagi sebagian orang mengingat warna dan sifatnyan yang cukup menggangu. Uban identik dengan bahwa seorang manusia sudah tua. Banyak dari kita yang merasakan bahwa uban itu membuat penampilannya terlihat tua ataupun tidak rapi, terlebih jika uban tumbuh di usia muda karena pigmen. Karena lumrahnya uban muncul di usia senja. Jadilah uban itu sebagai pengingat manusia bahwa ia berada dipenghujung kehidupan dunia, menanti tamu yang pasti datang dan tak disangka-sangka.
Sayyid Abdullah Al-Haddad menjelaskan bahwa uban memiliki makna sebagai pengingat sebagaimana uraian berikut ini :
“Rambut uban (akibat usia) itu merupakan pengingat akan dekatnya ajal, tertutupnya jalan cita-cita dan angan-angan. Ia juga menandakan masa ‘berangkat’ sudah dekat, dan tidak lama lagi akan berpindah. Ada pula yang mengatakan bahwa rambut uban merupakan pertanda tibanya ajal dan penghapus cita-cita. Sebuah pepatah mengatakan ‘Alangkah buruknya perbuatan dosa betapa pun kecilnya bila rambut telah mulai beruban.’
Keterangan Sayyid Abdullah Al-Haddad mengingatkan bahwa uban tersebut sengaja diutus oleh Allah untuk menyadarkan manusia agar tidak terbuai oleh indahnya dunia yang berkepanjangan. Jauh lebih baik jika kita bisa lebih menfokuskan diri pada cita-cita ukhrawi yang lebih mulia. Misalnya dengan kehadiran uban di kepala, kita bisa lebih rajin shalat berjama’ah dan bersedekah.
Dalam rambut yang mulai beruban, menyimpan kedahsyatan yang banyak tak disadari :
Pertama, uban mengingatkan seorang akan dekatnya ajal.
Kedua, uban menjadikan seorang tak lagi rakus terhadap dunia.
Ketiga, uban akan menjadi cahaya di hari kiamat.
Keempat, munculnya uban akan mendorong seorang untuk lebih giat beramal.
Kelima, uban akan memancarkap sikap tabah dan wibawa.
Dengan begitu, hakikat uban sejatinya adalah pengingat untuk hidup yang tidak berjalan seterusnya di muka bumi. Melainkan juga akan segera memasuki babak baru di fase kehidupan yang baru. Itu sebabnya juga uban disebut sebagai cahaya yang bisa menggerakkan manusia untuk memperbanyak amal shaleh, harapannya adalah tak lain untuk bisa memberikan cahaya terang laksana obor dalam perjalanan pulangnya kepada pangkuan Sang Pencipta.
Sumber :
Ø Menguak hakikat dalam pandanagn Islam dan Sejarah, https://bincangsyariah.com
Ø Desember 2, 2014. Kedahsyatan Uban. https://muslim.or.id
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar