ABAI
TM Gurusiana 214/365
ABAI
Jangan disangka air yang tenang tak berbuaya. Itu salah satu peribahasa yang aku ingat ketika zaman sekolah. Dan hari ini, peribahasa itu kuingat lagi. Tiga puluh tahun sudah aku mengarungi bahtera rumah tangga bersama mas Pras. Semua mengalir tenang. Tak pernah sekalipun ada tiupan badai menerpa kami. Mas Pras yang ganteng dan bertubuh proporsional, memang kadang membuatku cemburu karena banyak perempuan yang bergenit-genit manja padanya. Namun kutepiskan rasa cemburu itu karena aku yakin mas Pras yang pendiam dan sangat sederhana itu tak pernah menanggapinya.
"Halo, siapa ya?" tanyaku pada si penelepon kemarin sore. Namun sambungan telepon langsung ditutup tanpa meninggalkan pesan apapun. Seketika balik kuvideo call nomor tersebut untuk melacak. Namun pelacakanku sia-sia. Panggilanku diabaikan. Kupanggil lagi. Ternyata telepon sudah tidak aktif. Darahku serasa mendidih. Mataku memanas karena terbakar rasa marah. Aku tak sabar menanti mas Pras selesai mandi. Dengan menahan perasaan kutunggu mas Pras di kamar.
Akhirnya yang kutunggu datang juga. Dengan menahan emosi kutatap mas Pras. Dengan tenang mas Pras bertanya padaku kenapa aku manyun. Tanpa basa basi langsung kutanyakan mas Pras lagi selingkuh dengan siapa. Dan dengan tenang mas Pras pun menjawab tidak dengan siapa-siapa. Namun hari ini, mataku dibukakan. Di balik ketenangan dan kesabaran mas Pras. Ada cinta lain di hati mas Pras. Aku hanya bisa menangis menyesali kelalaianku. Aku lalai menjaga cinta mas Pras. Aku terlena dengan karier dan prestasiku. Aku lupa bahwa cinta tidak cukup hanya disediakan makanan dan minuman oleh asisten rumah tangga. Mas Pras yang berkepribadian tenang dan tidak pernah protes ternyata butuh perhatian. Dan ia mendapatkan semua itu dari Tiara. Tiara teman sekantorku, ternyata telah mengisi hati mas Pras. Sejak kapan?
Kalileler, 29092020
Pentigraf_ciels
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren bund, ternyata diam2 menghanyutkan krn tdk mndpt perhatian
Betul bgt...pengingat bagi kita juga...Salam sukses selalu...
Wow sakitnya tu di sini. Keren banget pentigrafnya bun. Barokallah
Terima kasih suppoftnya, Ibu cantiik...Salam sukses selalu...