Nikmat Allah yang tak ternilai harganya di dunia ini adalah ketika kita bisa terbangun pagi hari, dan bisa menghirup udara segar, sehat jasmani dan rohani. Tentu hal itu sebuah anugerah yang sangat besar dan yang patut kita syukuri. Tanpa kondisi sehat niscaya kita tak mampu melakukan apapun.

Untuk itu, ada semboyan dari bahasa latin mengatakan, bunyinya " Mens Sana in Corpore Sano" yang artinya di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Yang dimaksud sehat di sini yakni sehat jasmani dan rohani dan bisa kita pergunakan untuk melakukan aktivitas setiap hari, tidak sakit, tidak lemah, dan fisik sangat kuat.

Agar bisa mendapatkan hal itu, sangat perlu bagi kita untuk menjaga kesehatan, supaya tidak mudah sakit, misalnya saja dengan melakukan aktivitas rutin berolahraga, selalu menjaga pola makan yang sehat. Sedangkan jiwa yang sehat itu adalah keadaan kondisi mental (rohani) kita mampu menanggapinya. Tidak mengalami gangguan mental, tidak pernah cemas ataupun stress.

Menurut Menteri kesehatan, orang yang dikatakan kesehatan jiwanya baik, apabila kondisi kesehatannya itu dalam keadaan batinnya tenang dan nyaman tidak merasa ada gangguan, sehingga memungkinkan bagi dirinya untuk bisa menjalankan kehidupan sehari-hari dan mampu menghargai orang lain.

Sedangkan menurut WHO, sehat jiwa itu adalah adanya kondisi kesehatan yang memungkinkan berkembangnya fisik, intelektual, dan emosional seseorang secara optimal, sehingga mampu perkembangannya tersebut selaras dengan yang lain.

Menurut WHO , ciri-ciri orang memiliki kesehatan jiwa itu adalah ....

(1) Merasa senang terhadap keadaan dirinya. (2) Menilai dirinya secara realitis dan tidak berlebihan dan tidak pula merendahkan orang lain. (3) Menghargai pendapat orang lain jika ternyata adalah benar (4) Merasa nyaman beradaptasi (5) Merasa bersyukur dengan pekerjaan yang ada.(6) Mampu mencintai orang lain

(7) Selalu berpikiran positif sehingga menjadikan dirinya untuk bertindak positif dalam mengubah sikap dan akhlak pribadi yang lebih baik.( 8) Memiliki tujuan hidup yang realistis pula.

Seseorang yang dikatakan sehat jasmani dan rohani akan selalu berpikir bagaimana ia akan bisa bertindak ke depannya karena ia memilki tujuan hidup yang bisa ia manfaatkan untuk bisa bermakna positif bagi dirinya dan juga bagi orang lain dengan integritas yang ada, dan rasa tanggungjawab yang tinggi untuk mencapai integrasi tingkah-laku yang baik.

Oleh sebab itu, maka orang yang sehat jasmani dan rohaninya cenderung melakukan hal-hal yang positif dan mengabaikan hal-hal yang sifatnya emosi negatif.

(sumber:http//faferta.ugm.acm.id)