Dengan adanya PP. No 87 Tahun 2017 mengenai Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter yang disingkat dengan ( PPK) pada satuan pendidikan di sekolah, maka seyogyanyalah siswa mengimplementasikannya dalam proses pembelajaran di sekolah masing-masing. Ada lima nilai utama dalam aturan tersebut yakni religius, nasionalis, mandiri, gotong royong dan integritas, sebagai Penguatan Pendidikan Karakter abad 21.

Salah satu nilai utama pada aturan itu adalah menentukan keberhasilan siswa itu sendiri dengan adanya Nilai utama Mandiri . Karena Nilai Mandiri merupakan modal dasar utama bagi siswa dalam perkembangan belajar selanjutnya. Jika siswa tidak mampu mandiri , siswa akan dapat masalah dengan tuntutan tugas yang diberikan oleh guru untuk bisa lebih maju. Tugas merupakan sebuah tanggung jawab bagi mereka untuk memperoleh assesment dari sebuah pembelajaran dan suatu cerminan karakter bagi seorang guru. Meskipun tugas yang dikerjakan siswa tersebut belum maksimal, sepatutnya guru tetap menghargai.

Ada berbagai model persepsi bahasa tugas yang mereka buat, bermacam ragam bentuk tulisan , dan redaksi yang berbeda-beda, namun hal itu bukan menjadi sebuah kegagalan untuknya, yang terpenting kepedulian dan karakter tanggungjawabnya. Intinya , diharapkan mereka dapat memahami dan bisa mengaplikasikan capaian hasil belajar pengetahuan yang diperoleh dengan baik, bersemangat, dan ada rasa peduli terhadap pendidikan masa depannya. Hal itu sungguh sangat luar biasa. Meskipun hasil yang dikerjakan mereka tidak menggunakan teknologi yang canggih seperti komputer, dan hanya ditulis dengan tangan pada kertas portofolio , bagi mereka merupakan itu sebuah pembelajaran yang sangat berharga karena hasil dari buah karya mereka sendiri. Bahkan mungkin mereka akan lebih senang bila hasil kerjanya diterima oleh gurunya dengan baik.

Sebagai guru, wajib hendaknya memberikan penilaian (umpan balik ) untuk mereka, agar mereka bisa mengetahui berapa nilai yang diperolehnya, dan bahkan mungkin dengan melihat catatan-catatan kecil indah gurunya, bisa membuat membuat mereka jadi termotivasi untuk lebih membiasakan diri untuk terus berlatih. Disamping itu, pihak orangtua pun juga punya rasa tanggungjawab dalam memperhatikan tugas mereka di rumah, agar mereka senantiasa menjadi seorang peserta didik yang memiliki karakter.