Seringkali apa yang tertuang di kepala susah untuk dituliskan, terkadang baru akan memulai lalu blast, mentok begitu saja. Kalau diandaikan menulis diatas kertas, mungkin entah berapa kertas yang berhasil diremas, karena kesal kelunya lidah menyambung kata. Syukurlah sekarang menulis bisa di laptop sehingga tinggal delete dan mulai lagi dari awal. Namun saat tulisan terangkai dari kata demi kita, setan pun tak tinggal diam. Seketika ngantuk melanda. Belum lagi apabila kantuk berhasil dikalahkan tiba-tiba anak- anak datang memecahkan konsentrasi. Begitulah lika-liku perjuangan ku dalam menulis. Ada saja halangan yang menghambat. Jam dinding pun sering mencibir apabila waktu sudah menujukkan jam 22 malam, akankah perjuangan menjawab tantangan harus pupus di tengah jalan apabila aku belum selesai publish tulisan perasaan pun tak tenang, apabila sampai larut malam ide yang akan ditulis belum juga ditemukan. Namun jurus belumlah habis "the power of kepepet" Selalu memberikan titik terang harapan. Seringkali dianya muncul kalau sudah jam malam hampir deadline. Meskipun terkadang yang ditulis tak karuan, setidaknya tulisan berhasil publish. Syukur-syukur ada yang baca dan berikan komentar, kalau tidak ya setidaknya latihan ku menulis hari ini berhasil. Seperti yang ku tulis malam ini, tak menemukan ide di penghujung waktu maka the power of kepepet memintaku untuk menuliskan saja perasaan ku saat ini dalam perjuangan melatih tulisan.

Begitula dimana ada kemauan selalu ada jalan. Semogalah jurus terakhir ini setia menemaniku menjawab tantangan ini sampai finish. Yang penting selalu pupuk semangat agar tak patah di tengah jalan. Bersahabatlah dengan hambatan. Baik itu ide yang tak kunjung datang, tulisan yang tak mudah menemukan sambungan, sampai teman, suami, istri, atau anak-anak yang datang tak diundang. Semangat untukku dan semua pejuang literasi ya!!!