Merdeka, sebuah kata yang menjadi idaman banyak orang. Merdeka dari penjajahan, merdeka dari perbudakan, merdeka dari sampah, merdeka dari korupsi, merdeka dari tekanan dan banyak merdeka lainnya. Intinya, merdeka dari sesuatu yang membelenggu, sehingga bebas melakukan sesuatu dengan nyaman.

Setiap perkembangan jaman menuntut perubahan sikap dan perilaku manusia. Jaman yang makin berkembang, menyebabkan manusia menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang ada. Untuk dapat beradaptasi dengan kebutuhan yang up to date, lembaga pendidikan harus mempersiapkan anak didik dengan ilmu dan ketrampilan yang sesuai.

Berdasarkan alasan itulah, setiap periode tertentu pemerintah membuat kebijakan program dalam lembaga pendidikan yang disebut kurikulum. Perkembangan terakhir, pemerintah mencanangkan Kurikulum Merdeka.

Pembelajaran Kurikulum Merdeka sering disebut sebagai pembelajaran berdiferensiasi. Yang artinya pembelajaran yang dilakukan guru secara berbeda. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi anak didik. Karena kompetensi anak didik yang berbeda, maka model pembelajaran yang diberlakukan kepada tiap anak didik juga berbeda.

Hal tersebut berarti ada banyak metode yang dapat diterapkan guru dalam mengajar? Tepat sekali. Dalam Kurikulum Merdeka, guru diberi kebebasan dalam menentukan strategi dan metode pembelajaran sesuai dengan kemampuan guru dan kompetensi anak didik. Bukan hanya menyesuaikan dengan kompetensi guru dan anak didik saja, dalam Kurikulum Merdeka, guru diberi kebebasan dalam menentukan materi sesuai lingkungan dimana anak didik tinggal.

Pembelajaran demikian sangat diharapkan guru. Guru bebas menentukan materi, metode dan strategi yang mampu membuat anak didik mengembangkan kompetensinya secara maksimal sesuai kebutuhan. Bagaimana dengan anak didik? Tentu sangat senang dan bahagia. Pembelajaran yang disampaikan guru tidak membebaninya dan tidak membuat stres. Inilah pembelajaran berdiferensiasi yang disebut FREE.

· Fasilitator. Guru berfungsi sebagai fasilitator bukan sebagai sumber belajar. Sesuai dengan diferensiasi konten dan diferensiasi proses, guru menyediakan berbagai materi pilihan yang bisa dipelajari anak didik. Anak didik bisa mengakses materi dari sumber belajar mana saja sesuai kompetensinya. Bagaimana cara mereka belajar sepenuhnya diserahkan kepada anak didik. Mau mandiri, berkelompok atau tutorial teman sebaya. Apapun media yang dibutuhkan anak didik, guru tinggal mempersiapkannya .

· Ragam. Banyak metode, banyak strategi, banyak teknik pembelajaran, banyak pilihan materi, banyak media, banyak produk yang dihasilkan. Sungguh pembelajaran yang sangat beragam.

· Efektif. Melalui pembelajaran berdiferensiasi, siswa mudah mencapai kompetensinya. Standar kompetensi tiap anak didik menyesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah. Saling mendukung, bekerja sama, peduli san belajar. Dalam hal ini anak didik bukan hanya belajar materi tetapi juga karakter pelajar pancasila.

· Enjoy. Belajar sesuai kompetensinya membuat anak didik dan guru lebih menikmati proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Dengan diferensiasi produk, anak didik diberi kesempatan menunjukkan ketercapaian belajarnya sesuai bakat dan kemampuan diri yang dimiliki. Melalui video, gambar, tulisan, poster, performance atau apa saja yang dimiliki anak didik.

Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada guru untuk terus berkreasi dan kreatif dalam menyajikan pembelajaran. Dengan guru yang merdeka, pembelajaran terasa menyenangkan bagi anak didik. Yuk laksanakan pembelajaran FREE agar anak didik merasa happy.

SBY150523