Jumat siang, saya dicolek guru agama untuk siap memimpin ibadah Senin pagi. ‘Saya, to?” Iya bagian ibu, katanya. Lantas saya minta materinya. Segera saya diberi file berisi materi satu lembar, juga ayat yang harus digunakan.

Sabtu, saya pelajari materi dengan seksama. Cari poin penting yang bisa mengena audiens. Hingga Minggu pagi, baru kelar. Saya print ringkasannya dan pelajari ulang, agar besok saat di depan ga ada yang salah.

Minggu malem, ada WA dari guru agama. Beliau menyampaikan bahwa materi yang diberikan kemarin, salah. Saya diberi materi baru dalam bentuk pdf sebanyak 13 lembar. Byuh…ambyar! Gimana saya mempelajarinya? Kepala langsung pusing. Dah, nulis poinnya aja. Yang lain apa kata besok di depan.

Pagi tadi, saya tampil dengan deg-deg seer. Materi ga bisa tersampekan seluruhnya. Puji Tuhan, semua berjalan lancar. Audiens ga tahu materi yang tak sampekan cuma separo, karena ga sempat pelajari. Beruntung, guru agama ga hadir, ada tugas di luar. Jadi beliau juga ga tahu materinya ga tuntas. Wkwkwk… . Salam bahagia.

SBY100325