Mahal atau Murah?
Siapa yang sering berbelanja atau membeli barang ? Kaum Emak. Ya Emak seperti saya, sering melakukan transaksi jual beli. Mulai dari barang sederhana, sayur mayur hingga mewah seperti home aplliances.
Ketika akan membeli sebuah barang, apa yang biasa dilakukan Emak-emak? Apa hayoo … apalagi kalu bukan lihat harga dan … menawar. Hehe… . Saya juga gitu kok. Kenapa sih mesti nawar? Karena Emak sebagai bendahara keluarga harus pinter atur keuangan. Biar cukup atau jika mungkin bersisa. Alasan yang sip… .
Sebuah alasan yang klasik. Intinya, dapat barang bagus dengan harga murah. Menerapkan teori ekonomi, hehe… . Murah atau mahal suatu barang bukan tergantung harga yang ditawarkan penjual. Namun tergantung situasi dan kondisi dimana barang itu ditawarkan. Harga bayam di penjual keliling kampung, tentu berbeda dengan harga di mini market. Ketika harga ditawarkan lebih mahal, namun kita sangat butuh dan ada dana, maka harga tersebut termasuk murah.
Banyak orang, tetap menawar harga dari penjual, meskipun tahu harga tersebut sebenarnya sudah murah. Padahal mereka ada dananya. Sebaliknya ada orang kepengin sesuatu, biarpun harga mahal, diambil juga.Padahal dana empet-empetan. Kita termasuk yang mana? Bukan keduanya, yaa.
Salam bahagia.
#TG-157
SBY060622
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Pasar dekat saya, adanya harga pas karena sudah langganan hehe... Smg sukses selalu, Bunda
Pasar dekat saya, adanya harga pas karena sudah langganan hehe... Smg sukses selalu, Bunda
Kalau saya gak suka menawar. Saya biasa mencari yang harga pas. Kalau menawar seringnya saya kasihan. Mikirnya saya, seberapa besar sih keuntungannya. Salam bahagia buat Mbak Cicik.
Terima kasih, Bu Lastri. Salam sukses selalu.
Boleh tawar menawar harga asal ada kesepakatan antara penjual dan pembeli ya bunda. Tapi jangan ditawar dagangan penjual sayur keliling dan kaki lima.Salam sehat dan sukses selalu. Terima kasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk SKSS dan berbagi kebaikan.
Sepakat, Pak Dhe. Terima kasih, salam sukses selalu.
Luar biasa Bunda penuh inspirasi dan mencerahkan
Terima kasih, Bapak. Salam sukses selalu.
Double wow..wow Bunda. Asli kereeen. Kekinian abis dech. Salut.
Terima kasih, Bu Fair. salam sehat dan bahagia.
Keren Bun...yang biasa nawar emang kebanyakan emak" ...ups
Hehe... termasuk saya, Bu... Terima kasih, salam sukses selalu.
Wow keren banget tayangannya, semoga Ibu sehat dan sukses selalu
Terima kasih, Opa Sunin. Salam sehat dan sukses selalu.
Saya jika beli suka lebihkan karena kasihan sama yang jual Bu Cicik, apalagi jika yang jual orangtua atau nenek nenek
Siip, Bu Sofi. Itu yang harus kita lakukan. Terima kasih, salam sukses.
Keren ulasannya Bunda Cicik, nawar kadang iseng Bun sambil nyapa si penjual he...he.... Semoga sehat selalu
Kadang nawar buat godain yang jual, ya Bu. Hehe... Terima kasih, salam sukses .
Tergantung mood belanja bun meski menawar itu sering terucap mlut emak-emak tuh
Dimaklumi saja, Bu. Hehe... Terima kasih, salam sukses selalu.
Tawar menawar merukan bentuk interaksi antara pedagang dan pembeli, Sehat dan sukses Bu Cicik
Sepakat, Bapak. Terima kasih, salam sehat dan sukses selalu
Luar biasa ulasanya.... salam sukses dan sehat selalu
Terima kasih, Bapak. Salam sehat dan sukses selalu.
Kalau emak belanja . Bapak - Bapak sering kesal sebab sering nawar. Tapi kalau Bapak langsung beli walau harga selangit . Benarkan Bu Cicik? Keren..
Haha... bener, Bu Alina. Pernah saya minta tolong beli sesuatu.. eh, harganya tiga kali lipat. Terima kasih, salam sukses selalu.
Ulasan yang sangat mengena buat emak-emak, kalau saya maunya harga murah kualitas tidak murahan he..he..Keren sekali ulasannya Bu,sukses selalu.
Siip, Bu. Itu teori ekonomi. Murah dan ok punya. Haha... Terima kasih, salam sukses.
Keren sekali tayangannya,mantap, sehat dan sukses selalu Bu sayang
Terima kasih, Ibu cantik. Salam sukses selalu.
Yang lebih baik, kayaknya itu kita beli barang karena kita butuh. jadi kita harus bisa Milah, mana kebutuhan, mana keinginan.Mantap sekali ulasannya, Bunda. Sukses selalu!
Sepakat, Bu. Butuh, baru kita beli. Terima kasih, salam sukses selalu.
Tiket naik ke Candi Borobudur yang diumumkan Menteri Marvest, mahal atau murah? Bisa ditawarkah? $@lam literasi.
Hehe... mahal atau murah, relatif. Ada harga bisa ditawar, ada yang tidak. Salam literasi, Pak Isak.
Keren bun yang mahal itu karcis ke borobudur. hahaha sehat sekalu hubda Cicik.
Gitu, ya. Tapi itu kan beda, yaa... hehe. Terima kasih, Pak Tanil. Salam sehat selalu.
Wah, prediksi Bunda tepat sekali. Hehehe... Saya termasuk kalau beli karena butuh, sedikit mahal tetap saya beli tetapi sedikit ngedumel dalam hati. Wakakakk... Ups. Maaf Bund, kelepasan.
Hehe... ga masalah. Itulah Emak. Terima kasih, salam sukses selalu.
Ulasan yang menginspirasi. Sehat dan sukses selalu bunda Cicik
Terima kasih, Bapak. Salam sukses.
Saya bukan orang yang pintar nawar barang. Apalagi kalau yang jual pedagang keliling. Kasihan. Keren Ulasannya. Semoga sehat selalu Bunda.
Sama, Bu. Kadang lebih dikit. Ga apalah... Terima kasih, salam sukses.
Ulasan yang keren menewen bunda, semoga sukses dan sehat selalu bersama keluarga tercinta
Terima kasih, Bu Anora. Salam sehat dan sukses selalu.