Surabaya mendapat berkah hujan sejak pagi. Hari Pendidikan Nasional tak bisa diperingati dengan upacara di lapangan. Terpaksa sekolah melaksanakan ceremonial di ruang kelas masing-masing melalui sentral.

Hari Pendidikan Nasional, harinya para insan yang berkecimpung di dunia belajar mengajar. Berarti yang memperingati hanya siswa dan guru? Gak lah. Mereka yang bukan guru atau siswa, pernah duduk di bangku sekolah kan? Artinya mereka produk pendidikan. Mereka harus ikut memperingatinya juga.

Mari kita coba intip sedikit dunia pendidikan dari satu sisi saja. Apakah semboyan Ki Hajar Dewantara “Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani”, sudah dilaksanakan dengan benar. Sudahkah kita memberi contoh yang baik, memberi semangat dan memberi suport atau dukungan untuk anak-anak kita? Jawabannya, sudah.

Bicara tentang dunia pendidkan, ga bisa hanya tergantung kepada guru, orang tua atau sekolah. Banyak "gantungan" lain yang ikut menentukan merah hitamnya hasil pendidikan. Ada pemerintah, pejabat berwenang, regulasi, fasilitas, masyarakat dan yang tak kalah penting adalah dana. Jika salah satu gantungan gak Ok, hasil pendidikan juga amburadul.

Jangan cemas, di tempat kita semua ok kok. Yang amburadul tuh, di negara Konokae. Tetap semangat mendidik anak bangsa. Selamat Hari Pendidikan Nasional. Salam bahagia.

Sby020524