Rejeki
Entah mimpi apa malam sebelumnya, saya mengalami hal yang lucu sekaligus bikin gemes. Setiap Minggu pagi saya sempatkan diri belanja ke pasar dadakan dekat rumah. Mumpung libur, belanja kebutuhan memasak sehari-hari.
Saat antre belanja di tukang sayur, entah dari mana datangnya ada anak kecil, kira-kira 4 tahun di sebelah saya. Awal saya cuekin. Kemudian dia gandeng tangan saya. Tak biarin aja. Pasti saya dikira ibunya. Hehe… .
Kemudian datang seorang ibu yang ikutan antre di sebelah saya. Bersamaan, anak kecil tadi mendongakkan kepala melihat saya. Tahu saya bukan ibunya, langsung dia lepas tangannya dan menangis. Saya sapa, “Kenapa adik nangis?” Eh, tangisnya makin keras. Mau tak tinggal pergi, kok kasihan. Tapi saya juga harus segera pulang. Oleh penjual sayur, saya di suruh ninggal aja. Akhirnya saya titipkan penjual sayur dan pergi. Anak tersebut makin kenceng nangisnya.
Saya melangkah pergi, Ibu yang barusan datang nyeletuk, “Anaknya nangis kok malah ditinggal pergi, gimana sih, jadi Ibu?” Saya langsung berhenti dan menoleh. Saya pandangi Ibu tadi sambil bilang, “Maaf, Bu. Dia bukan anak saya.” Si Ibu masih ngomong apa gitu ga jelas, tampak wajahnya kesel banget. Dalam hati gemes aja, diomelin orang dikirain saya ninggal anak. Ini namanya dapet rejeki. Hehe… .
Sby050525
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hehehe. Kebayang pas Ibunya yang asli lupa, kalau tadinya bawa anak ke pasar.. hahaha. Sukses selalu
Ahay belum tahu dia ya Bunda. Salam kangen lama tak mampir/tak buka gurusiana. Sehat selalu Bunda
Salam kangen juga, Buuu... . Saya pengen baca lagi cerpennya yang bikin baper juga kreatifitasnya buat sesuatu itu loh...
Semoga menjadi. Rezeki yang berkah
Wah...benar2 rejeki tak terduga ini, Bunda. Haha...
Jangan-jangan itu yang ngomel, ibunya Bund. ...wk wk wk wk wk wk.
Sabar ya, Bu Cicik
Hahaha bukan anak kandung bukan anak sambung