Seperti Intan
Hari ini misa Minggu Palma. Dalam bacaan yang disampaikan, kisah Yesus disambut di gerbang Yerusalem dengan daun palma oleh seluruh umat. Dipuji, dielukan sebagai Raja Alam Semesta. Besoknya, di tempat yang sama, umat yang sama berteriak,”Salibkan Dia”.
Berefleksi dari kisah di atas, banyak orang bersikap seperti umat Yerusalaem. Sekarang menyanjung memuja, besoknya menghujat habis-habisan. Sebuah sikap yang bikin gemeezz. Hampir sama dengan sikap di atas. Di depan memberi senyuman dan dukungan, di belakang mencibir dan melecehkan.
Pernah diperlakukan demikian? Saya pernah, eh sering malah. Trus diapain mereka? Dibalas dengan cara yang sama? Ga perlu. Biarin saja. Cepat atau lambat kebenaran akan terungkap. Tetaplah sabar dan selalu berbuat baik. Mari kita jaga hati kita seperti intan, yang akan tetap bening, meski berada di dalam lumpur. Katanya begitu. Hehe… . Salam bahagia.
Sby120425
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap Mbakku. Sepakat dan sepaket. Sukses selalu
Semoga kita bisa seperti intan Bu, tak beda sikap di depan atau di belakang orang.
Mantap, salam sukses
Didoakan sj bunda. Smga msk surga...tp sekarang. Hahaa....
Betul sekali Bunda. Butuh kesabaran tingkat tinggi bak berlian. Berlian itu dalam lumpur pun tetap berkilau
Mantap sekali Bunda Cicik, semoga bisa seperti intan. Salam sehat dan bahagia selalu.