Untuk mengetahui kualitas seseorang, ada ujian yang harus dijalani. Hal yang wajar. Bukankah kehidupan juga demikian? Setiap orang menjalani ujiannya sesuai takdirnya masing-masing. Semua tergantung Dia yang di atas sana.

Demikian pula dalam pembelajaran. Selalu ada ujian di akhir sesi. Sang guru tentu ingin tahu sejauh mana keberhasilan siswanya. Inilah saat yang paling tidak disukai siswa. Terlebih bagi siswa yang tidak siap atau tak menguasai materi dengan baik.

Beberapa waktu ini saya sedang menjadi siswa,maksudnya mengikuti pelatihan daring bersama Speaking Partners. Di akhir grade ada ujian. Sama seperti siswa, ujian selalu bikin nervous. Selain tidak ready, saya juga ga pinter ngomong in English. Gurunya ngomong cas cis cus bla bla bla, saya melongo. Haha… . Ga sempat belajar, seharian berpelukan dengan kerjaan sekolah eh malam belajar daring.

Semalam saya ujian grade 3, intermediet 1. Topik, teknik, model ujian dan pembagian kelompok disampaikan on the spot. Seperti ikut undian, entah dapat topik apa dan kelompok berapa. Dalam waktu 10 menit harus ready to speech. Alamaak … .

Dasar nasib, dapat kelompok satu tampilan perdana. Wes, bonek saja, kan arek Suroboyo, hehe… . Selesai action, gurunya comment, “ You well done, Sis.” Apanya yang well done yaa? Saya ngomong gratul-gratul, belepotan sana sini, grammar amburadul. Payah, pokok’e. Sis Khanza, Sang guru mau bikin saya seneng kalee… . Terima kasih Sis Khanza, you are a good teacher.

Bapak Ibu deg-deg an juga kalau mau ujian? Atau saya saja yaa? Salam bahagia.

SBY260823