Cicilia Setyowati, M.Pd.

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
CERITANYA PENGIN SEKALI di-VAKSIN
Kartu vaksinasi (dok. pribadi)

CERITANYA PENGIN SEKALI di-VAKSIN

#satuharisatutulisan

Untuk edisi 17 Maret 2021

(mengejar target tulisan)

 

CERITANYA PENGIN SEKALI di-VAKSIN

 

Saat briefing pagi di hari Rabu ini,

Salah seorang rekan kerja saya izin tidak ikut doa pagi,

Dengan alasan mengurus vaksinasi

Di puskesmas terdekat.

 

Terhenyak saya jadinya,

Lho kok saya tidak tahu ya,

Khan saya satu kelurahan dengan beliau,

Akhirnya saya beranikan diri tuk bertanya.

 

Ternyata benar adanya,

Puskesmas di kelurahan terdekat sedang mengadakan vaksinasi,

Dan dikhusukan untuk tenaga pendidik dan kependidikan,

Sesuai jadwal yang telah ditentukan.

 

Saya pun bergegas ke Puskesmas pukul 09.30,

Setelah jam mengajar selesai dan izin kepada kepala sekolah.

Tentu saja saya datang dengan protokol kesehatan,

Menjaga jarak, memakai masker, dan membawa handsanitizer.

Saat saya datang, dapat antrian ke-50,

(wuh, bakalan lama ini), karena antrian yang berjalan nomor 23.

 

Karena habis mengajar jam pertama, dan belum sarapan,

Serta menghitung nomor antrian yang tersisa sampai ke nomor saya,

Maka saya putuskan untuk mengisi perut dengan membeli soto mie depan Puskesmas,

Warungnya bersih dan hanya ada dua pengunjung,

Amanlah buat makan.

 

Saya makan dengan cepat dan tetap menjaga prokes 3M,

8 menit 20 detik, saya selesai makan.

Untung bawa botol minum sendiri.

Lalu cuci tangan dan kembali ke antrian.

 

Nomor 48, itu yang saya dengar,

Apa tidak salah ya,

Tadi baru nomor 23 sekitar 9 menit yang lalu.

Wah, apa ada yang salah ya ini…

 

Akhirnya saya tanya ke bapak-bapak yang duduk di samping kanan saya,

Lho, kok cepet banget ya pak,

Iya mbak, pada remedial tensi,

Oalah, ternyata orang dengan nomor antrian sebelum saya,

Pada tidak lolos saat dicek tensinya,

Alias tensinya tinggi.

 

Agak aneh, ya. Saya bersyukur dengan situasi ini.

Antrian menjadi lebih longgar dan saya bisa maju ke meja pendaftaran

Dengan 20 menit saja.

Saat cek tensi, aman-aman saja,

Karena saya kategori darah rendah,

Jadi tidak usah terlalu khawatir.

 

Kegiatan vaksinasi berlangsung dengan lancar,

Walaupun saya bukan tenaga pengajar yang terjadwal,

Namun saya bisa dilayani karena guru yang berKTP di situ.

Akhirnya saya mendapakan sertifikat vaksinasi yang pertama.

 

Hmm, inilah cerita tentang vaksinasi pertama saya,

Bukan mau heboh dengan vaksinasi,

Namun kita perlu mendukung program pemerintah,

Agar perekonomian segera pulih,

Orang-orang bisa saling bertemu tanpa was-was lagi.

Namun, tetap jangan lupakan prokes 3M malah 5M sekarang.

 

 

REFLEKSI:

Dukung kegiatan vaksinasi,

Agar Indonesia bangkit kembali,

Meraih semua mimpi,

Dalam semangat yang hakiki.

 

===

Semoga Tuhan memberkati hari ke-76 tahun 2021,

menjadi lebih berkah dan amanah. Amin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren tulisannya Ibu Cicilia

20 Mar
Balas



search

New Post