28 November 2017

Masih terdampar di salah satu desa kecil di Kulon Progo, dan membaca tantangan resolusi 2018. Terbersit asa untuk segera menuliskan apa yang ada dalam benak saya, walaupun tanpa laptop dan hanya bermodal hp kecil ini.

Tahun 2017 akan segera berakhir. Niat dan semangat menulis hampir luntur. Tergerus oleh status dan progres teman-teman yang sudah terbit buku-bukunya, bahkan ada yang sudah menelurkan lebih dari satu buku. Kabar terakhir dari ibu editor bahkan buku sudah masuk tim layout. Hanya doa yang bisa saya lakukan agar buku pertama ini segera terbit, bukan hanya covernya saja.

Teringat saat semangat sudah menggebu di kelas menulis bulan Oktober saat SAGUSABU 2 Jakarta dan dilanjutkan kelas Editor di November sampai ikut HGN di Kemdikbud. Semangat yang selalu saya pupuk agar tetap membara dan membuat kabar sukacita.

Namun ... Mungkin tahun ini belum rezeki saya untuk memegang buku hasil karya sendiri. Mungkin masih giliran orang lain yang harus berbahagia dengan hasil karyanya.

Tiga hari lagi memasuki tahun 2018..

Semoga buku yang saya dambakan segera terbit. Saat covernya saja baru terbit, banyak sahabat yang segera ingin membacanya. Bahkan anak-anak didik saya juga ingin mengupas isinya, belum orang tua murid yang juga penasaran ingin memilikinya. Tidak banyak yang saya harapkan, hanya ingin menjadi contoh buat anak-anak, bahwa ibu gurunya ini bisa menulis. Dan virus menulis ini bisa ditularkan kepada mereka.

Resolusi yang lain di tahun 2018 ini membuat antologi tulisan anak-anak dan menerbitkan dalam sebuah karya kecil. Tahun kemarin sudah ada beberapa anak yang menulis artikel tapi belum terorganisir dan terarah. Semoga tahun ini bisa berjalan dengan baik.

Akhirnya, tidak banyak lagi resolusi yang saya dambakan. Harapan saya, MediaGuru terus berkembang dan mewadahi harapan para guru Indonesia. Semoga dengan bantuan MG, kegiatan literasi di sekolah-sekolah semakin terolah dengan baik.

Semoga Tuhan mendengar dan mengabulkan harapan ini. Amin.