Rahmawati

Adalah seorang guru di SDIT Wihdatul Ummah Makassar. Membaca, menulis, dan berdagang adalah hobinya. Homuris dan supel karakter yang melekat padanya. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
KEGEMBIRAAN-NYA

KEGEMBIRAAN-NYA

Pernah dengar cerita tentang seseorang yang kehilangan barang kemudian menemukannya kembali? Atau Anda yang pernah mengalaminya? saat sudah maksimal mencari kemudian tidak menemukannya. Saat memutuskan untuk berhenti mencari tiba-tiba barang itu pun kembali. Bagaimana rasanya? Gembira, senang, merasa beruntung, dan perasaan bahagia lainnya tentu merajai hati Anda bukan?

Kegembiraan itu merupakan perasaan manusiawi. Setiap orang pasti akan merasa gembira. Karena tentu barang yang hilang adalah barang yang berharga. Minimal adalah barang yang dibutuhkan.

Ternyata kegembiraan itu tidak ada bandingannya dengan kegembiraan Allah Taala. Memangnya kapan Allah merasa gembira? Ya, saat seorang hamba yang bertaubat dari segala kesalahannya, kekhilafannya, atau kemaksiatannya kepada Allah Taala. Maka pada saat yang bersamaan Allah bergembira dengan taubatnya seorang hamba. Dijelaskan dalam sebuah hadits yang artinya:

“Sungguh Allah lebih bergembira dengan taubat hamba-Nya, daripada gembiranya salah seorang dari kalian yang bersama tunggangannya di padang pasir tiba-tiba tunggangannya tersebut hilang, padahal makanan dan minumannya (perbekalan safarnya) berada di tunggangannya tersebut, lalu ia pun mendatangi sebuah pohon lalu berbaring di bawah pohon tersebut (menunggu ajal menjemputnya). Tatkala ia sedang demikian tiba-tiba tunggangannya muncul kembali dan masih ada perbekalannya, maka ia pun segera memegang tali kekang tunggangannya, lalu ia berkata karena gembiranya, “Ya Allah sesungguhnya Engkau adalah hambaku dan aku adalah tuhanmu”. Ia salah berucap karena sangat gembiranya.” (HR. Muslim).

Sungguh Allah akan bergembira dengan taubatnya seorang hamba. Tentu saja kegembiraan-Nya itu sesuai dengan kemuliaan-Nya. Bisa dibayangkan kira-kira balasan apa yang Allah berikan kepada hamba-Nya yang bertaubat. Allah berfirman dalam QS. At Tahrim:8 berikut.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ ۖ نُورُهُمْ يَسْعَىٰ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu".

Dari dalil tersebut maka jelaslah bahwa balasan itu berupa:

1. Kesalahan ditutupi,

2. Dimasukkan ke dalam surga.

Inilah balasan yang tidak ada lagi bandingannya. Siapa yang tidak memiliki kesalahan? Semua manusia memiliki kesalahan. Baik disengaja ataupun tidak disengaja. Sukakah jika kesalahan Anda ditutupi? Bahkan yang menutupnya adalah Allah Maha Kuasa. Allah Maha Penutup Aib.

Tempat yang paling indah yang tidak ada lagi tempat yang bisa menyamainya yaitu surga. Dengan bertaubat kepada Allah, maka Allah akan memasukkan hamba-Nya ke dalam surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai.

Di bulan mulia bulan Ramadan ini, mari jadikan momentum untuk memperbanyak taubat kepada Allah Taala. Sehingga kita keluar dari Ramadan dalam keadaan fitrah.

Berlalunya bulan Ramadan bukanlah sebuah akhir dari rutinitas ibadah. Justru ia adalah awal untuk meramadankan bulan-bulan lainnya. Karena barometer kesuksesan Ramadan seseorang dilihat dari bagaimana ia menjalani aktivitasnya di luar Ramadan. Jika Ramadannya betul-betul diisi dengan kebaikan dan memaksimalkan taubat, maka cahaya Ramadannya akan memancar di luar bulan Ramadan.

Siapkah Anda memperbanyak taubat di bulan Ramadan ini? Siapkah Anda meninggalkan berbagai macam kemaksiatan kemudian mengggantinya dengan amal saleh? Beranikah Anda menerima tantangan ini?

#MarikiMenulis

#SatuHariSatuTulisan

#TantanganGurusiana

#TantanganMenulisHari_28

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post