Yulivia

Penulis adalah Sarjana Pertanian Jurusan Gizi, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Pendidikan S2 ditempuh di Universit...

Selengkapnya
Navigasi Web

MENIKMATI KEINDAHAN KARYA SASTRA DALAM SERI NOBAPER YANG BERJUDUL PANJANG

#TantanganGurusiana (40)

Dulu saya jarang menemukan judul buku yang ditulis panjang-panjang. Kebanyakan judul buku ditulis pendek-pendek, hanya satu atau beberapa kata saja.

Contoh judul yang satu kata, misalnya " Rindu" yang ditulis oleh Tere Liye. Yang dua kata misalnya "Salah Asuhan".

Belakangan saya perhatikan, beberapa judul buku yang diterbitkan oleh Media Guru dalam Program Nobaper yang diasuh oleh Eko Prasetyo ditulis panjang-panjang contohnya:

1. Rasa yang Tertinggal Tatkala Kedua Hidung Kita Bertemu

2. Membaca Cinta yang Tak Berkesudahan Sejak Takdir Mempertemukan Kita Hingga Rambut Ini Memutih serta Tubuh Kian Rapuh dan Ringkih.

3. Surat untuk Guru Kami Tercinta

4. Seribu Juta Masalah Rindu.

5. Cinta Pertama dan Warna Kisah yang Pernah Ada.

6. Kau adalah Sebuah Alasan Bagiku untuk Menjaga Rindu hingga Senja Tiba

Wou...judulnya panjang-panjang dan memukau. Dari beberapa seri Nobaper tersebut, saya baru ikut dalam 3 judul yaitu nomor 3, 4, dan 5. Dan seri terakhir yang saya ikuti adalah antologi puisi bertema "Harapan dan Cinta". Tema tersebut lalu menjelma menjadi judul yang cantik:

"Izinkan Aku Menulis Harapan tentang Ketiadaan dan Membaca Cinta Bersamamu."

Judulnya cantik, menarik, indah, dan memesona. Tapi, saya yang awam ini agak gagal paham dengan frase "harapan tentang ketiadaan" dalam judul tersebut. Maka bertanyalah saya pada sang suhu, Eko Prasetyo, tentang arti dan maksudnya.

Inilah uraian Eko Prasetyo yang seorang candindat Doktor di bidang sastra perihal harapan tentang ketiadaan:

"Sebagai manusia, kita sejatinya tidak memiliki apa-apa.

Yang melekat di tubuh kita dan segala jabatan/harta/keluarga hanyalah titipan. Kelak dimintai pertanggungjawaban di akhirat.

Kitalah sebenarnya ketiadaan itu.

Maka, kita perlu memohon kepada Sang Mahacinta utk dapat berjumpa dg ketiadaan. Tidak di sini, tapi nanti setelah kita sudah benar-benar tiada dan berada di mahkamah akhirat.

Kita adalah ketiadaan.

Kita hanya bisa bertumbuh dan hidup karena cinta dari Sang Maha Pemilik Cinta."

Sungguh sangat mendasar dan filosofis penjelasannya tentang ketiadaan. Saya termangu dibuatnya. Jawaban ini ditulis oleh Eko Prasetyo dalam grup WA. Besok grup itu akan dibubarkan, maka saya merasa perlu untuk mengabadikannya di sini.

Judul-judul seri Nobaper termasuk panjang, tapi masih kalah dengan judul-judul Penelitian Tindakan Kelas yang kata orang "sapanjang tali baruak".

Contoh:

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran..... KD.......Materi......dengan Metode......di Kelas....Pada Semester.....Tahun Pelajaran .....

Gimana? Panjangkan? Tapi, ya sudahlah! Selamat berkarya!

09.02.2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

memang butuh ketelitian n kejelian, membuat judul, itu salah satu seni seorang penulis... salam

09 Feb
Balas

Inspiratif banget Bunda. Salam literasi Bunda

09 Feb
Balas

Hehehe ... Sapanjang tali cinto

09 Feb
Balas



search

New Post