Yulivia

Penulis adalah Sarjana Pertanian Jurusan Gizi, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Pendidikan S2 ditempuh di Universit...

Selengkapnya
Navigasi Web
Musim Baralek

Musim Baralek

Musim Baralek

#TantanganGurusiana hari ke 259

Libur telah tiba. Covid 19 belum reda. Akhir-akhir ini saya banyak pergi memenuhi undangan baralek, belum ada pergi liburan. Terasa sekali, di bulan Desember ini, banyak yang menikah dan baralek. Mungkin karena covid 19, pernikahan dan baralek banyak tertunda.

Baralek adalah kosa kata Minang yang berarti pesta. Mungkin bisa juga diartikan dengan syukuran atau selamatan.

Dalam budaya Minangkabau, baralek bisa diadakan untuk meresmikan pernikahan, pengangkatan Datuk atau penghulu adat, aqigah, atau Khatam Quran. Baralek bisa diselenggarakan secara tradisional atau moderen atau perpaduan keduanya.

Baralek yang dilakukan secara tradisional disebut Baralek Kampuang. Sedangkan yang moderen disebut Baralek Kota.

Apa bedanya? Kalau Baralek Kampuang, orang yang diundang adalah penduduk asli. Cara mengundangnya bukan dengan secarik kertas undangan, tapi dengan cara Mamanggia. Orang yang pergi Mamanggia harus berpakaian khusus pula yaitu dengan memakai baju kuruang basiba dilengkapi dengan tangkuluak (tutup kepala dari kain panjang atau talakuang) dan membawa sirih lengkap. Kalau Baralek Kota, cara mengundangnya cukup dengan secarik kertas undangan bahkan bisa juga dengan undangan online.

Tamu yang datang pada hari Baralek Kampuang harus membawa beras dan telur. Kedua jenis bahan pangan tersebut diberikan kepada tuan rumah dan karib kerabat tuan rumah. Tamu perempuan yang datang ke acara Baralek Kampuang harus pula memakai baju kuruang basiba dan tangkuluak. Tamu laki-laki memakai baju koko, celana batik gembrong, dan peci hitam.

Beda dengan Baralek Kampuang, tamu yang datang ke acara Baralek Kota tidak membawa beras dan telur, tapi cukup dengan membawa amplop berisi uang atau kado.

Payakumbuh, 23 Desember 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ulasan yang bagus, jadi sedikit faham budaya di daerah ibu. Salam sehat selalu Bu

26 Dec
Balas

Alhamdulillah. terima kasi bu Tri

26 Dec

Wauww...ternyata sama ya bunda...di Jawa jg...

25 Dec
Balas

Oh ya Bun...sama ya...Budaya yang harus dilestarikan

25 Dec

Betul Bu kini musim baralek, kadang-kadang sampai 3 x sehari memenuhi undangan baralek.

23 Dec
Balas

Heheh...iya Pak. bahkan teman saya ada yang sampai 9 sehari tu...untung bukan saya yang dapat 8 pak...salam

25 Dec

Baralek di tengah pandemi, dua sisi mata uang yang berkawanan. Salam santun

24 Dec
Balas

Iya Pak. Sudah jaga jarak...salam kembali

25 Dec



search

New Post