Napak Tilas
Napak Tilas
#TantanganGurusiana hari ke 288
Pandemi belum berakhir. Banyak sector kehidupan terpengaruh bahkan terpuruk. Setidaknya, itulah gambaran yang saya renungkan. Walaupun tak jelas betul perbedaan dan batasan antara kedua istilah tersebut.
Dari sektor ekonomi, bidang pariwisata sangat merasakan dampaknya. Banyak karyawan di rumahkan karena berkurangnya jumlah wisatawan. Salah satu industri di bidang pariwisata yang sangat terdampak adalah industri perhotelan. Mudah-mudahan pandemi segera berakhir, kehidupan berjalan normal, apalagi pendidikan, semoga lancar kembali, Aamiin.
Terkait dengan industri perhotelan, kemarin saya mengantarkan siswa praktek di Industri dan dunia kerja (Iduka). Tempatnya di Bukittinggi, kota tetangga dengan Payakumbuh. Pagi-pagi, ketika Gunung Sago belum menampakkan batang hidungnya, saya memacu Vario ke Bukittinggi. Sesekali saya melirik ke Gunung Marapi, ia pun tampak malu-malu. Alhamdulillah perjalanan lancar. Siswa praktek dapat diantarkan di tiga tempat berbeda dengan lancar pula. Itulah kemudahan naik Ranmor Roda Dua. Agak gesit mendukung mobilitas di sejumlah tempat.
Sebelum pulang, saya sempatkan melipir ke Pasar Atas, memberi kabar kepada Jam Gadang bahwa “I am coming”. Cuma itu. Mau foto-foto sendiri, rasanya kurang pede. Karena cuma bersendiri, ada yang kurang rasanya. Akhirnya saya cuma memoto jam gadang yang sudah berdiri kokoh semenjak zaman kolonial itu. Selesai urusan di Pasar Atas, barulah motor saya arahkan ke Payakumbuh. Kira-kira di Kilometer 4, saya menepi untuk mengisi “bahan bakar”. Saya suka mampir di situ karena kriuknya dendeng balado. Recommended to you!
Lalu kenapa judulnya Napak Tilas? Dulu saya bertugas di Bukittinggi selama 12 tahun. P4. Pergi Pagi Pulang Petang. Pagi sebelum matahari terbit, perjalanan di mulai. Senja ketika hendak berganti malam, barulah sampai di rumah kembali. Jadi, hampir seharian kemarin saya menapaki petilasan. Di sela-sela itulah, saya membaca pengumuman bahwa tulisan saya untuk Warna Kasih Ibu lolos di antara 122 penulis lainnya. Alhamdulillah. Bahagia rasanya.
Di penghujung petang, aktifitas ditutup dengan reuni kecil-kecilan dengan teman-teman SMA di Agamjua Café, di Tepi Batang Agam. Alhamdulillah, Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Kegiatan lancar. Silaturrahmi pun lancar dan membawa hikmah dan keberkahan. Terima kasih teman-teman. Ikaflas dan special thanks to Desti Jamal.
Payakumbuh, 21 Januari 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga kembali normal yo Buk.
Aamiin. Iya Yessi...doa kita bersama
Luar biasa, salam sehat selalu Bu Yuli bisa terbang kemana2
Sukses ya bun salah satu pemenang lomba hore..
Alhamdulillah...makasih bu Andi
Semoga semua usaha dapat berjalan normal kebali, sehingga ekonomi semakin baik
Aamiin. Sama sama berdoa kita ya pak