17 Februari 2018 jam 6.15 saya turun dari kereta api BIMA 44 dalam rangka mengikuti Bintek Penulisan Buku Teks K- 13. Tempat di hotel grand surabaya jalan pemuda 16 bersama dengan para penulis dan penerbit se Indonesia. Luarbiasa saya bisa mengikuti apalagi nantinya saya mampu menyusun buku pelajaran saya. 277 orang total yang mengikuti 8 propinsi 14 sumbar,13 DKI, 38 Jabar, 50 Jateng, 9 DIY, 149 Jatim, 2 Bali, 2 Maluku, 1 Ambon kegiatan hari ini terdiri beberapa 48 penerbit,111 editor, 111penulis dan 54 guru penulis buku dari 54 sekolah Dengan biaya 400 k untuk bisa mengikuti Bintek kali ini. Diikuti dari sumatra barat sampai maluku.

Dalam paparan Supriyatno, MA jabatan Kabid perbukuan (puskurbuk) memgenai "Kebijakan Perbukuan" disajikan pula kelemahan kenapa buku dari penerbit banyak di tolak oleh Penilai ketidak layakan dari buku dari Kemendikbud. Pemahaman mengenai buku masih berisi mengenai memberikan materi bukan menuntun siswa mencari tahu. Hal inilah yang membuat ketidak layakan dari sebuah buku. Prosedur kelayakan buku sudah ada instrumen instrumen yang sudah diatur.

Menyusun buku itu berbagai hal ada buku guru dan buku teks. Bagaimana buku kerja akan disesuaikan dengan di daerahnya masing- masing. Hal ini bisa disusun oleh MGMP tiap daerah masing- masing.

Dalam paparan Prof Dr Eng Zaki Su ud (BNSP) Melihat kesesuaian dengan ruang lingkup kesesuaian KI dan KD,plagiarisme,kesalahan konsep , tidak sesuai dengan psikologis, tidak kontroversial. Mencoba memberikan arahan dan aktivitas agar siswa mampu out of box dan menguji hasilnya untuk menghasilkan lompatan besar.

Jika menggunakan LKS maka itu termasuk dalam kelompok buku pengayaan pembelajaran. Karena terdapat banyak latihan soalnya. Disarankan bagi penulis untuk segera move on dan menulis buku teks dan buku guru.

Kualitas buku bisa ditambahkan materi pengayaan penulis di dalam buku itu diberi dalam kotak yang berbeda hal ini agar siswa yang punya kecerdasan di atas rata- rata tidak bosan dan jenuh dengan materi standar. Jika ada siswa yang dibawah rata-rata diberikan matri remidial bisa dicantumkan di buku teks tetapi boleh juga di cantumkan di buku guru.

Perubahan tehnologi juga harus diperhatikan karena berkaitan dengan relevansi, kontekstual dan mutakhir disesuaikan dengan zaman sekarang. Hal ini agar siswa lebih menarik dalam belajar. Dalam bidang sosial perlu dilakukan informasi penyaduran agar menghindari plagiarisme.Hal kecil tetapi penting dalam perhatian kita dalam melakukan penulisan. Penulis harus cerdas dalam melakukan tulisannya karena kreatifitas dalam menulis perlu di perhatikan. Kemampuan berbahasa yang bagus dan pas dalam menulis. Mendorong siswa beraktivitas lebih banyak dalam kegiatan pembelajaran. Metodologi digunakan harus disesuaikan dengan psikologi siswa sehingga perlu berpikir kritis. Penulis harus mampu memilih dan memilah dalam hal tersebut. Cakupan kegiatan dalam beraktivitas bisa bervariasi dengan metode scientifik dan discovery. Seperti contohnya di kita Padang di kota tersebut dipajang tokoh-tokoh hebat negeri indonesia yang sangat berjasa agar anak muda kenal siapa tokoh tersebut. High Order Thinking diperlukan dalam mencari sumber sejarah seperti tokoh diponegoro.

Akurasi kegiatan sebagai penulis harus dilakukan terlebih dulu agar mengetahui ketepatan tujuan dalam penulisan terssbut jangan sampai ada human eror dalam memahami tulisan kita.

Karakteritik anak dan wilayah juga perlu diperhatikan karena tiap siswa dan daerahmempunyai keunikan tersendiri.Metodologis dalam penyajian harus runtut disesuaikan dsngan data data. Student center learning. Buku harus mengkondisikan siswa mencari tahu sesuai dengan hakekat kurtilas. Jika siswa mampu mencari tahu sendiri dengan aktivitas lebih banyak sehingga mengetahui learning how to learn. Bagaimana dia belajar untuk belajar yang merupakan ciri belajar abad 21.