Corona

Corona Kristin hariwurdani Guru Sejarah di SMA N 2 Magelang S1 di UNY. S2 di UPY Pendiri PAUD Cerdas Ceria Ketua Yayasan Cerdas Ceria Indonesia Pe...

Selengkapnya
Navigasi Web

Cerita Sejarah Aceh

Hari ke 5 di Sabang kami dibawa ke LANAL Sabang pada malam hari untuk mendengarkan keterangan oleh Komandan LANAL yang baru Lima hari menjabat. Kami adalah Sarjana Sejarah sebagai Indonesia yang harus mendengarkan cerita Sejarah Aceh Sabang untuk kesekian kalinya dalam kondisi letih dan mengantuk karena padatnya kegiatan. Kecurigaan saya muncul saat ditanya apakah peserta mempunyai penyakit dalam atau jantung agar segera menghadap tenaga medis. Hal itu dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Dua jam kami duduk mendengarkan cerita serasa jenuh melanda seakan waktu istirahat kami terbuang padahal pagi hari kami harus mempersiapkan diri untuk mengajar di sekolah-sekolah yang ditunjuk di kota Sabang. Saya mendapat SMAN 1 Sabang. Karena kebiasaan saya bekerja berpikir bertindak cepat, saya mengeluh bahwa mendengarkan dua jam sangatlah menjenuhkan membosankan membuang waktu dsbnya. Duduk saya pun kekanan kekiri mencari posisi nyaman. Ternyata dibalik cerita itu tiba-tiba lampu dipadamkan ,suara tembakan diperdengarkan semua diwajibkan jongkok ,menunduk karena ada serangan seolah -olah dibawa suasana perang dan teroris. Pembelajaran dari itu agar kita selalu waspada terutama daerah terpencil tertinggal dan terluar. Kami ditutup mata dan berbaris dibawa seolah-olah penculikan. Tetapi karena saya sudah terbiasa dengan kegiatan tersebut membuat saya tidak kaget. Karena tiap tahun murid murid saya dilakukan kegiatan yang sama. Yah cukup mengesankan karena disini peserta berbagai suku,adat,kebiasaan, dan karakter yang berbeda. Ada yang tidak terima dan protes sama panitia ada yang biasa-biasa saja seperti saya.

Cerita berikut saat kelompok kami mengunjungi pulau Rubiah dengan menggunakan kapal. Nahkoda kapal kami menceritakan panjang lebar tentang sejarah dengan sangat baik. Beliau bernama Muhammad Hatta yang mencintai sejarah bukan hanya suka sejarah. Benar-benar benar rajin membaca. Kesimpulan beliau adalah perebutan politik karena hanya menginginkan jabatan dan uang. Beliau menggunakan topi merah hitam bertuliskan Aceh seakan mempunyai makna berbeda , setelah kami bertanya mengapa menggunakan topi tersebut beliau menjawab diberi partai lokal yang ada di Sabang, dan menjelaskan bahwa hanya ada partai lokal di Aceh tidak ada partai lokal di propinsi yang lain selain Aceh. Saya dan teman-teman teman sangat menikmati pelayaran mengitari pulau Rubiah dan mendengarkan dengan penuh semangat meskipun kami sudah tahu cerita tersebut karena peserta adalah lulusan sejarah dan guru-guru Sejarah sebagai Indonesia. Hemmm kenapa berbeda dengan yang di LANAL .......Silahkan dibandingkan....

SAMBIL melihat ikan dan karang batik di bawah laut kami menikmati keindahan alam salah satu pantai di Indonesia. Wow menyadari bahwa Indonesia mempunyai ribuan pantai yang alamnya sangat indah untuk dinikmati menjadi kekayaan berlimpah karena selama perjalanan kami melihat pohon cengkih di kanan kiri jalan. Emas Swarna Dwipa itu Cengkih. Karena lebih mahal cengkih daripada emas. Itulah Indonesia.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post