Corona

Corona Kristin hariwurdani Guru Sejarah di SMA N 2 Magelang S1 di UNY. S2 di UPY Pendiri PAUD Cerdas Ceria Ketua Yayasan Cerdas Ceria Indonesia Pe...

Selengkapnya
Navigasi Web
PPL

PPL

Kamis,5 Oktober 2017 kelas saya digunakan untuk belajar mengajar oleh mahasiswa PPL dari Universitas Negeri Yogyakarta jurusan pendidikan sejarah. Mereka adalah generasi muda yang siap melanjutkan peningkatan mutu Indonesia melalui pendidikan. Metode dan tehnik pembelajaran pun berbeda dengan saat saya seperti mereka. Mengapa demikian ? Karena kurikulum telah berganti sesuai dengan perkembangan jaman.

Guru sekarang hanya sebagai fasilitator karena begitu banyak ilmu yang telah dis diakan dilingkungan kita untuk memilih mana yang memudahkan kita untuk mengambil ilmu yang sesuai minat dan bakat kita. Tema kali ini adalah tahap-tahap tahap penelitian sejarah dan sumber-sumber sejarah.

Projects base learning lebih pas dalam pembelajaran kali ini karena secara teori sudah saya sampaikan materi sumber-sumber sejarah pada Minggu sebelumnya. Mempraktekkan bagaimana menyusun suatu tulisan sejarah tidaklah mudah untuk seorang anak kelas X. Bagaimana mengoptimalkan siswa dalam pembelajaran kali ini dengan mencari dan memilih bangunan-bangunan bersejarah dan membedakan sumber-sumber sejarah tersebut . Hal ini mendorong siswa lebih mudah dalam penelitian sejarah kali ini. Siswa diharapkan mampu memilih judul penelitian yang sesuai dengan pemilihan judul sejarah itu sendiri diri.

Pada Minggu kemarin siswa kami ajak menelusuri peninggalan-peninggalan bangunan sejarah yang ada di sekitar Magelang dari masa lampau dan membandingkan dengan foto masa sekarang dilihat dari sudut pandang yang sama. Hal ini membantu siswa mampu membayangkan perubahan dulu dan sekarang dan membuktikan bahwa sejarah itu berhubungan dengan waktu berkelanjutan dan berkesinambungan. Bagaimana sumber-sumber sumber sejarah bisa dijadikan alat bantu dalam memahamkan sebuah materi sejarah kali ini.

Kenyataannya Kota Magelang adalah kota karisidenan yang sejak jaman Belanda menjadi pusat pemerintahan Belanda setingkat karisidenan sehingga banyak bangunan bersejarah yang masih ada dan terpelihara. Bahkan penampungan air di tengah kota Magelang tepatnya alun-alun menjadi simbol kota . Bangunan tersebut menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan untuk datang ke wilayah kota Magelang.

Menyadari keberadaan lingkungan untuk pembelajaran sejarah akan lebih bermakna dan menarik untuk pembelajaran kali ini. Dengan Pengalaman tersebut memahamkan materi lebih baik karena pengalaman adalah guru yang paling baik.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post