Cucu Risa Asmarani

Guru SMAN 1 Karawang. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Hari Terakhir di Tanjung Pandan
Tanjung Pandan 16 November 2019

Hari Terakhir di Tanjung Pandan

#Tantangan Gurusiana 90

Berawal dari Kopi Khop Berakhir di Papeda (54) Hari Terakhir di Tanjung Pandan

Hari makin siang, masih ada beberapa tempat yang bisa kami kunjungi di pusat kota Tanjung Pandan sebelum menuju bandara. Kali ini Bu Sur mengajak kami mengunjungi rumah adat Belitung yang ada di Jalan Ahmad Yani. Rumah adat berbentuk rumah panggung untuk seorang bangswan atau pejabat dahulu. Rumah panggung terbuat dari kayu.

Setelah menaiki tangga di bagian depan rumah, tampak ada teras. Setelah teras, kami masuk ke ruang utama. Terdapat beberapa lemari yang berisi baju adat pengantin Belitung dan kamar pengantin. Tampak juga foto tokoh-tokoh Belitung tempo dulu. Ada pula aneka suvenir yang ditawarkan berupa gantungan kunci, batu satam, dan lada yang dikemas dalam botol.

Selain terkenal sebagai penghasil tambang timah, Belitung juga menjadi penghasil tanaman lada. Lada Belitung memiliki kualitas terbaik di Indonesia. memiliki keunggulan pada aroma dan rasa pedas yang khas, bahkan menjadi primadona dan andalan ekspor Indonesai di mancanegara. Warga Belitung masih banyak yang menjadi petani lada. Setelah berfoto di rumah adat, kami melanjutkan mencari lada ke pasar tradisional.

Kami juga singgah ke sebuah toko yang menjual oleh-oleh khas Belitung. Aneka kerupuk ikan, peletek, getas, dan abon ikan. Ada juga sambal teri kentang, dendeng daun singkong, serta keripik siput gong-gong. Di sini dijual juga dodol khas Belitung serta aneka asinan seperti asinan kelubi. Madu hutan Belitung manis dan pahit. Kami membeli aneka kerupuk ikan, peletek, getas, madu dan asinan kelubi.

Setelah selesai mencari buah tangan, kami segera menuju Bandara HAS Hanandjoeddin. Kami menyempatkan untuk makan siang di kantin bandara. Aku pesan Mie Belitung. Mie kuning disajikan dengan kuah yang kental, potongan kentang rebus,udang, irisan timun, serta taburan emping di atasnya. Kenikmatan Mie Belitung menutup perjalananku di Belitung Timur dan Tanjung Pandan.

Kota Padi, 18 Juli 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hmmmm sebuah perjalan yg menyenangkan kiranya... terima kasih telah berkunjung ya Bu..salam

18 Jul
Balas

Terima kasih bu sudah berkunjung

18 Jul

Pengen juga ke Belitung, blm kesampaian

19 Jul
Balas

semoga ya bu pantainya indah

22 Jul

Wow..perjalanan yang mengasyikkan Bu..keren

19 Jul
Balas

Terima kasih bu haji sudah mampir

22 Jul

Smoga perjuangannya makin sukses ya bu.

19 Jul
Balas

Aamiin ..sukses juga Bu Meidia

22 Jul

Semoga berkesan dan ingin kembali berkunjung ke kota kami ya bu, Tanjungpandan Belitung, Negeri Laskar Pelangi....

19 Jul
Balas

ya bu.. pantainya indah

22 Jul

keren cerita kolomnya buk Cucu

19 Jul
Balas

smg sukses sll ya

19 Jul
Balas

salam knl n salam literasi ya

19 Jul
Balas

salam literasi pa Azwar

22 Jul



search

New Post