Hari Terakhir di Tanjung Pandan
#Tantangan Gurusiana 90
Berawal dari Kopi Khop Berakhir di Papeda (54) Hari Terakhir di Tanjung Pandan
Hari makin siang, masih ada beberapa tempat yang bisa kami kunjungi di pusat kota Tanjung Pandan sebelum menuju bandara. Kali ini Bu Sur mengajak kami mengunjungi rumah adat Belitung yang ada di Jalan Ahmad Yani. Rumah adat berbentuk rumah panggung untuk seorang bangswan atau pejabat dahulu. Rumah panggung terbuat dari kayu.
Setelah menaiki tangga di bagian depan rumah, tampak ada teras. Setelah teras, kami masuk ke ruang utama. Terdapat beberapa lemari yang berisi baju adat pengantin Belitung dan kamar pengantin. Tampak juga foto tokoh-tokoh Belitung tempo dulu. Ada pula aneka suvenir yang ditawarkan berupa gantungan kunci, batu satam, dan lada yang dikemas dalam botol.
Selain terkenal sebagai penghasil tambang timah, Belitung juga menjadi penghasil tanaman lada. Lada Belitung memiliki kualitas terbaik di Indonesia. memiliki keunggulan pada aroma dan rasa pedas yang khas, bahkan menjadi primadona dan andalan ekspor Indonesai di mancanegara. Warga Belitung masih banyak yang menjadi petani lada. Setelah berfoto di rumah adat, kami melanjutkan mencari lada ke pasar tradisional.
Kami juga singgah ke sebuah toko yang menjual oleh-oleh khas Belitung. Aneka kerupuk ikan, peletek, getas, dan abon ikan. Ada juga sambal teri kentang, dendeng daun singkong, serta keripik siput gong-gong. Di sini dijual juga dodol khas Belitung serta aneka asinan seperti asinan kelubi. Madu hutan Belitung manis dan pahit. Kami membeli aneka kerupuk ikan, peletek, getas, madu dan asinan kelubi.
Setelah selesai mencari buah tangan, kami segera menuju Bandara HAS Hanandjoeddin. Kami menyempatkan untuk makan siang di kantin bandara. Aku pesan Mie Belitung. Mie kuning disajikan dengan kuah yang kental, potongan kentang rebus,udang, irisan timun, serta taburan emping di atasnya. Kenikmatan Mie Belitung menutup perjalananku di Belitung Timur dan Tanjung Pandan.
Kota Padi, 18 Juli 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hmmmm sebuah perjalan yg menyenangkan kiranya... terima kasih telah berkunjung ya Bu..salam
Terima kasih bu sudah berkunjung
Pengen juga ke Belitung, blm kesampaian
semoga ya bu pantainya indah
Wow..perjalanan yang mengasyikkan Bu..keren
Terima kasih bu haji sudah mampir
Smoga perjuangannya makin sukses ya bu.
Aamiin ..sukses juga Bu Meidia
Semoga berkesan dan ingin kembali berkunjung ke kota kami ya bu, Tanjungpandan Belitung, Negeri Laskar Pelangi....
ya bu.. pantainya indah
keren cerita kolomnya buk Cucu
smg sukses sll ya
salam knl n salam literasi ya
salam literasi pa Azwar