Keabadian
Paras yang menawan
Mengundang simpati
Senyum simpul berkesan
Ramah penuh aksi
#
Saat berseragam biru
Duduk berbeda sisi
Pandangan beradu
Sungguh bernyali
#
Rasa itu mungkin cinta
Kau coba mencari tahu
Tapi hati tak menerima
Karena kita masih lugu
#
Waktu pun berlalu
Hilang bersamamu
Saat berita itu tiba
Meninggalkan duka
#
Saat keranda diturunkan
Teriring doa diucapkan
Biarlah menjadi kenangan
Dalam suatu keabadian
#
Kota Padi, 6 September 2020
#Tagur 140
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi duka yang dibalut dengan diksi indah. Keren bu
terima kasih pa
Mantul Bu...salam literasi
salam.literasi bu Oria
Puisi yang keren Bund (tapi masih muda banget). Sukses selalu dan barakallahu fiik
Aamiin
smoga husnul hotimah. sukses selalu
terima kasih pa
Semoga yang dalam kenangan Husnul Khotimah..Aamiin...salam sukses bunda
Aaamiin
Mantul banget puisinya Bu. Semoga ibu sehat selalu dan makin sukses dalam berkarya dengan ide-ide cemerlangnya serta berkah aamiin. Salam literasi. Saya sudah follow Bu.
terima kasih sudah berkunjung
Waah keren bunda, salam kenal ya bunda Cucu, sukses selalu
Salam kenal bu terima kasih sudah berkunjung