Cucu Risa Asmarani

Guru SMAN 1 Karawang. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kuliner Tiga Suku
Masjid Mujahiddin Pontianak, Mei 2019

Kuliner Tiga Suku

#Tantangan Gurusiana 117

Berawal dari Kopi Khop Berakhir di Papeda (80) Kuliner Tiga Suku

Bu Uji kembali menemani aku di Kota Pontianak. Aku diajak ke pasar untuk mencari oleh-oleh. Bingke salah satu kue khas Pontianak memiliki bentuk seperti kelopak bunga. Bingke terbuat dari bahan dasar tepung beras memiliki rasa manis dan lumer. Ada berbagai pilihan rasa, seperti pandan hijau, coklat, keju, durian, dan kacang.

Pontianak juga terkenal dengan olahan Lidah Buaya dan Durian. Minuman kemasan Lidah buaya praktis untuk oleh-oleh. Begitu juga Lempok Durian atau Dodol Durian.

Bu Isna memberi aku sebotol Madu Hutan, Tempoyak, dan Base. Kalimantan terkenal dengan kawasan hutannya yang sangat luas. Madu Hutan ini terkenal sangat istimewa, selain rasanya manis agak sedikit pahit juga banyak khasiatnya. Sedangkan tempoyak adalah makanan yang berasal dari buah durian yang difermentasi. Biasanya dikonsumsi sebagai lauk saat menyantap nasi.

Sambil menunggu jadwal penerbangan dan salat Zuhur, Bu Uji dan Bu Isna mengajak ke Masjid Raya Mujahiddin. Masjid ini merupakan masjid terbesar di Provinsi Kalimantan Barat. Bagian dalam masjid tampak arsitektur khas Kalimantan Barat yakni banyaknya tiang penyangga masjid. Masjid ini menjadi pusat kajian Islam di Pontianak.

Kami juga singgah di rumah makan yang menyajikan makanan khas Pontianak yakni Pondok Ale-Ale. Rumah makan ini menawarkan menu khas Melayu, Dayak dan Tionghoa. Mewakili tiga suku besar yang berada di Kalimantan Barat. Ikan asam pedas Pontianak khas Melayu dihidangkan begitu menggoda. Makanan khas lainnya yakni Chai Kwe atau Choi Pan A Hin. Kue basah dari tepung beras yang memiliki isian sayuran beragam mulai dari kucai, bengkuang, talas dan rebung. Di cocol dengan sambal pedas.

Kami juga pesan Kalumpe atau Karuang. Makanan khas Dayak dari daun singkong. Menu lainnya di rumah makan ini yakni Ayam Sizchuan, Dimsum, Gulai Pakis, Ikan Fillet, dan Tumis Batang Keladi. Kuliner dan wisata yang komplit menutup perjalananku di Kalimantan Barat.

Kota Padi, 14 Agustus 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post