Cucu Risa Asmarani

Guru SMAN 1 Karawang. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pertahanan Diri Pada Remaja

Pertahanan Diri Pada Remaja

#Tantangan Gurusiana 36

Usia remaja sangat labil. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi emosi remaja. Salah satunya adalah kecemasan. Dampak pandemi Covid-19 menimbulkan kecemasan terhadap sektor perekonomian keluarga akibat penghasilan yang menurun.Tinggal di rumah saja sekitar tiga bulan membuat mereka bosan sehingga tidak bisa bersosialisasi bahkan tidak punya teman. Tamatan SMA/SMK/MA tidak bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan belum bisa mencari pekerjaan.

Dengan fenoma ini PBG menyelenggarkan Webinar melalui Cisco Webex pada Hari Jumat, 22 Mei 2020. Dengan tema “Memahami jenis-jenis Mekanisme Pertahanan Diri Pada Remaja.” Narasumber Dudi Kurniadi, S.Pd, M.Pd, Moderator Warsono, S.E, dan Host Syarif Hidayatullah, S.Pd. M.Pd.

Mekanismen pertahanan diri atau ego adalah strategi psikologis yang dilakukan seseorang, sekelompok orang, atau bahkan suatu bangsa untuk berhadapan dengan kenyataan dan mempertahankan citra diri. (Sigmund Freud).

Mekanisme pertahanan diri merupakan salah satu bentuk penyesuaian diri individu untuk melindungi dari kecemasan, meringankan penderitaan saat mengalami kegagalan, dan untuk menjaga harga diri. Sebagian besar mekanisme ini bersifat di bawah sadar.

Apa saja pola prilaku mekanisme pertahanan diri?

1. Penyangkalan (denial) adalah pertahanan melawan kecemasan dengan menutup mata terhadap keberadaan kenyataan yang mengancam. Individu menolak sejumlah aspek kenyataan yang membangkitkan kecemasan. Misalnya tidak menerima diputuskan dengan pacar.

2. Proyeksi, adalah mengalamatkan peristiwa-peristiwa tertentu yang tidak bisa diterima oleh ego kepada orang lain. Seseorang melihat pada diri orang lain hal-hal yang tidak disukai dan ia tidak bisa menerima adanya hal-hal itu pada diri sendiri. Misalnya siswa tidak naik kelas, merasa bukan kesalahannya.

3. Fiksasi, individu menjadi berhenti pada suatu tahap perkembangan karena tahap berikutnya penuh dengan kecemasan. Misalnya karena kondisi ekonomi yang belum mapan sehingga harus tinggal di rumah mertua.

4. Regresi, adalah mekanisme dengan kembali ke masa-masa perkembangan yang telah dilewati, dimana seseorang mengalami tekanan psikologis. Misalnya gadis remaja yang memiliki kebiasaan menggigiti ibu jarinya.

5. Rasionalisasi, adalah menciptakan alasa-alasan “baik” guna menghindari ego dari cedera; memalsukan diri sehingga kenyataan yang mengecewakan tidak begitu menyakitkan

6. Sublimasi, adalah mekanisme pertahanan ego yang ditujukan untuk mencegah atau meredakan kecemasan dengan cara mengubah dan menyesuaikan dorongan primitif ide yang menjadi penyebab kecemasan ke dalam bentuk (tingkah laku) yang bisa diterima dan bahkan dihargai oleh masyarakat. Misalnya dorongan berkelahi disalurkan dalam olahraga keras.

7. Diplacement, adalah mengarahkan energi kepada objek atau orang lain apabaila objek yang sesungguhnya tidak bisa dijangkau. Misalnya tekanan karena tidak punya penghasilan dicurahkan marah kepada angota keluarga.

8. Represi, adalah mekanisme yang dilakukan oleh ego untuk meredakan kecemasan dengan jalan menekan dorongan-dorongan atau keinginan-keinginan yang menjadi penyebab kecemasan tersebut untuk tidak masuk ke dalam kesadaran. Misalnya lebih sering mengalihkan pembicaraan ke hal yang menyenangkan.

9. Formasi Reaksi, adalah melakukan tindakan yang berlawanan dengan hasrat-hasrat tak sadar. Seseorang menampilkan tingkah laku yang berlawanan guna menyangkal perasaan yang sebenarnya. Misalnya kebencian yang dibuat samar dengan menampilkan sikap dan tidakan penuh kasih sayang.

10. Introyeksi, adalah proses dimana seseorang mengambil ke dalam struktur egonya sendiri, semua atau sebagian dari kepribadiannya sendiri. Misalnya melukai dirinya sendiri.

Cara menghadapi remaja yang melakukan pertahanan diri berkecenderungan patologi adalah bersikap bijak dengan pendekatan persuasif, jangan emosional, cari tahu penyebabnya, jelaskan konsep efek kebohongan, dan meluruskan imajinasinya.

Semoga bermanfaat.

Kota Padi, 25 Mei 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terimakasih ilmunya Bun

25 May
Balas

Trimakasih bu Nurbaiti salam kenal

25 May

artikel yang sangat bermanfaat sekali. terima kasih bu

25 May
Balas

Trimakasih bu Ririn sudah mampir salam kenal

25 May

Bagus bund.. Selamat.

25 May
Balas

Trimakasih bu Nur salam.kenal

25 May

mantap bun, keren

25 May
Balas

Trimakasih bu Santhy atas kunjungannya

25 May

Terimakasih ilmunya

25 May
Balas

Terimakasih bu Emily atas kunjungannya

25 May

Mantab. Terima kasih ilmunya.

25 May
Balas

Terima kasih bu Cicik atas kunjungannya

25 May

Bermanfaat sekali..

26 May
Balas

Terimakasih bu

26 May



search

New Post