BIANGLALA MENJERAT ASA (1)
#TANTANGAN GURUSIANA HARI KE 192
#CERPEN
#NOVEL
BIANGLALA MENJERAT ASA (1)
Bayang Masa Lalu
Halimun menyelimuti hati yang masih saja membeku. Tak bergeming meski sang mentari telah tersenyum menyembul menyambut pagi, ingin menyapa dan ingin bercengkrama. Berperang dengan peluh. Meski hangat telah menjulur ke seluruh tubuh, tapi tetap beku tak kan sirna. Tak kan berpaling dari cinta yang telah memberinya sebuah noktah, yang telah membuat hati nya menderita, dan telah menoreh janji suci abadi, meninggalkan kenangan pada sebuah wajah tambatan hati.
Kecintaanya telah menutup diri. Cintanya telah membatu , dan cintanya telah mati seiring penantiannya sepanjang hayatnya, tak berujung. Meski rembulan selalu bersinar indah, tapi tidak dengan hidupnya. Meski pelangi datang memberi warna, tapi menggodanya. Yang ada hanya bias bianglala.
##
Pagi itu seperti biasa Herlina sudah berada di ruangan kantornya. Selalu datang pagi sebelum jam kantor di mulai. Sebagai Chief Accounting di sebuah perusahaan asing, Lina begitu ia disapa sangat disiplin sehingga sudah puluhan tahun dipercaya di perusahaan itu. Handal dalam mengatur keuangan dan selalu memberikan laporan tepat waktu. Sangat loyal kepada perusahaan dan pekerja keras. Tidak aneh manajemen perusahaan begitu mempercayai kinerja Lina.
Meja kerja nya sangat tertata, terlihat di sudut meja beberapa foto terpajang dengan rapi. Dan terpampang di rak buku foto tersenyum Herlina dengan anak semata wayangnya nan cantik Maliza. Herlina bangkit dari duduknya kemudian mengambil foto yang sedang bersama anaknya ketika masih balita. Mata nya berkaca kaca memandang bocah lucu berumur 3 tahun kala itu yang sedang ia genggam tangannya.
“Genggaman tanganku selalu untukmu nak....”gumam Lina
“Kamu adalah harta mama satu-satunya...terimakasih sudah jadi anak yang baik sampai saat ini” Airmata Lina mengalir di pipi nya yang bening, menghiasi kelopak matanya yang indah.
“Ma....alhamdulilah skripsiku sudah selesai dan tinggal menunggu sidang” Masih terngiang telpon Maliza di telinganya.
Airmata semakin membasah di pelupuk matanya. Perjuangan dan pengorbanannya sebagai seorang ibu membesarkan dan merawat anaknya sendiri sampai akhirnya lulus kuliah.
“Selamat pagi bu.....” Suara Pa Tatang membuyarkan lamunan Herlina pagi itu
“Pagi Pa Tatang....”. Buru buru Lina mengusap airmatanya, saat Pa Tatang masuk ke ruangannya membawakan teh manis, yang setiap pagi dibawakan untuknya.
Pa Tatang seorang office boy di perusahaan itu yang sangat baik dan sama memiliki anak yang seumuran dengan anaknya Maliza.
“Waaah....Neng Iza udah selesai ya bu kuliahnya alhamdulilah, kalo Putri kuliah mungkin udah bareng sama neng Iza”. Ucap Pa Tatang sambil membersihkan ruangan Herlina.
“Alhamdulilah Pa...., kan Putri udah kerja jadi alhamdulilah udah bisa bantu Pa Tatang”. Ujar Lina sambil meletakkan foto nya kembali di tempatnya.
“Semoga Iza sukses ya bu....”
“Aamiin terimakasih Pa Tatang yang selalu mendoakan saya dan Iza”
Pa Tatang yang tahu banyak tentang kehidupan Herlina, selalu memberikan petuah petuah dan mendoakannya.
##
Sebulan lagi Maliza akan dikukuhkan menjadi Sarjana Ekonomi di salah satu Universitas Negeri terbaik di Indonesia, adalah kebanggan buat Herlina bisa sampai dititik ini membesarkan dan mendidik anaknya. Dulu saat masa-masa awal memiliki Maliza, hidupnya begitu meprihatinkan sangat sulit. Penuh cobaan dan kekurangan. Tapi dengan bangkitnya dia, dengan kegigihan dia dalam menghadapinya akhirnya bisa melewati masa-masa itu.
Senyum tipis terukir dari bibirnya. Kebahagian kedua dia tentang anaknya kini sudah diraihnya. Kebahagian pertama bahwa Maliza seorang anak yang cerdas dan bisa diterima kuliah di perguruan tinggi negeri yang diidamkannya.
Pikiran Herlina menerawang ke masa silam, ke masa dia dulu masih berusia muda dan labil, tumbuh dan hidup dari keluarga yang sederhana. Orangtuanya yang tidak sanggup membiayai kuliahnya, akhirnya dia bekerja dan kuliah dengan biaya sendiri tanpa sepengetahuan orangtuanya. Seorang gadis yang pintar dan berparas cantik. Tak heran di kampungnya dulu dia sebagai bunga desa, dan saat kuliahpun meski tidak seperti teman-temannya berpenampilan dengan berpakaian bagus. Tetap kecantikannya masih terlihat meski berpenampilan sederhana.
##
Kepedihan sudah berlalu, kini bahagia yang tengah dirasakan Herlina. Walaupun perjuangan dia belum selesai, masih banyak tantangan yang akan menghadangnya di depan. Tapi dia tidak rela bila Maliza menderita.
BERSAMBUNG
Cimahi, 22 Oktober 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Cerita yg apik dan memikat hati... ASAKU KAN BISA TERUS MENIKMATI CERITA INI.... Mantap polll.... smg sukses, Bunda...
Terima kasih kunjungan nya bun, salam sukses
kisahnya menawan hati, kalimat-kalimat yang tertata manis mengantarkan plot sungguh mengagumkan. Keren Bun. Sukses selalu. salam.
Terima kasih ku nya bun... Salam sukses
Selalu indah dengan susunan diksi yg mendayu. Ibu sangat piawai dalam urusan menata kata. Keren bu dan sukses selalu.
Terima kasih support nya bun.... Salam sukses selalu
Kisah singel parent sungguh menginspirasi. Dibalik kesulitan ada kemudahan. Salam sukses untuk cerbungnya ibu.
Terima kasih kunjungan nya pa salam sukses
Herlina Ibu yang baik. sehat dan sukses selalu bucantik
Terima kasih bun
Mantap ceritanya... Siap menunggu lanjutannya. Semangat selalu. Salam literasi
Terima kasih pa... Sukses untuk pa Muslih.... Salam literasi
Luar biasa mantap Bu
Terima kasih pa
Di balik kesulitan ada kemudahan, sukses selalu ibu
Terima kasih pa salam sukses
Semakin keren, ditunggu lanjutannya, Bun. Salam sukses selalu.
Terima kasih bun sdh mampir salam sukses
Ceritanya sangat menarik sekali Bu. Sukses selalu ya
keren ceritanya bun.... sukses selalu
Terima kasih bun sdh mampir
Keren ceritanya Bu...salam sukses selalu ya Bu
Terima kasih bun
Penuh derita dengan penuh haru mantap bun
Terima kasih bun
Amazing novel baru semoga tetap semangat dalam berkarya Bunda
Terima kasih bun
Ketegaran seorang ibu yang gigih memerjuangkanmasa depan anaknya...salam sukses
Terimakasih bun...salam sukses
Seperti baca novel
Terima kasih bun
Mantap bu
Terima kasih pa
Mantap novelnya Bun. Ditunggu lanjutannya ya
Terima kasih bun.... Salam sukses
Keren Bu ceritanya..single mom yang berhasil..salam sukses selalu Bu..
Terima kasih bun sdh mampir salam sukses
Cerita bikin penasaran bunda, keren dilanjut ku tunggu, salam literasi
Terima kasih kunjungan nya bun... Salam sukses
sukses selalu bu... cerita bagus
Terima kasih pa... Salam sukses
Membacanya hati ini serasa teriris- iris bunda. Prolog novel yang luar biasa... Sukses dan sehat selalu bunda. Salam kenal.
Terima kasih kunjungan nya pa salam sukses salam kenal
Keren banget kisah nys , salam literasi kawan mari kita saling berkunjung
Terima kasih kunjungan nya pa salam sukses
Wah mantab ceritanya bu..kisah baru ya..Salam sukses selalu, tetap semangat dan salam literasi
Terima kasih support nya dan kunjungan nya pa salam sukses selalu
ibu yang tangguh. lanjutkan bunda keren
Terima kasih bun salam sukses