Cucu Hermawaty Rosyda

Nama Saya Cucu Hermawaty R, SE.,M.Pd, seorang guru Ekonomi di SMAN 2 Cimahi Propinsi Jawa Barat, yang punya hobi bernyanyi, menari, berpuisi, dan travel...

Selengkapnya
Navigasi Web
NEGERI DI ATAS AWAN (17)

NEGERI DI ATAS AWAN (17)

#TANTANGAN GURUSIANA HARI KE 171

#CERPEN

NEGERI DI ATAS AWAN (17)

“Pa Rodiiii.......Pa Rodiiii......” Aku berlari dari aula menuju ke depan sekolah yang berjarak lumayan dengan posisi bangunan yang turun naik.

Nafasku tersengal sengal setelah sampe depan. Terlihat Pa Rodi sedang berkeliling untuk menghidupkan lampu lampu di sekitar.

“Bu Kinan.....kenapa? sejak kapan ada disini?

“Ini Pa Rodi kan? Tanyaku membuat Pa Rodi terkaget dengan pertanyaan itu.

“Anak-anak tadi jam 3 an sebelum hujan mereka pulang bu, karena nunggu Bu Kinan lama, mereka takut kehujanan jadi langsung pulang, dan saya pun tadi pulang juga ke rumah.” Pa Rodi kaget juga mendengar ceritaku, dikira anak-anak masih latihan memainkan gamelan.

##

Pagi ini sekolah begitu sibuknya untuk persiapan acara pagelaran festival seni, beberapa hari lagi akan dilaksanakan, gladi kotor akan digelar sore hari untuk melihat semua sejauh mana anak-anak siap tampil. Dua hari lagi acara yang dinanti oleh masyarakat ini. dekorasi panggung, dan lain lainnya sudah siap.

Acara puncak akan diisi oleh kesenian kesenian tradisional dari sekolah sekolah dan dari adat kampung. Aku lebih suka memnyebut kampung ini dengan kampung seni meskipun dengan berbagai ritual mistisnya. Itulah daya tarik kampung ini. Harapan para aparat desa pun desa ini akan maju dengan adanya sekolah menengah atas disini.

Kampung ini begitu kelam beberapa tahun lalu, di mulai lah dibangun sekolah sekolah disini, dengan tujuan untuk memasyarakatkan masyarakatnya dan terakhir didirikan sekolah menengah atas disini. Awal mula keberadaan sekolah ini pun banyak yang pro dan kontra, para masyarakat tidak mendukung anak-anaknya untuk melanjutkan ke sekolah lebih tinggi. Sekolah ini dibangun di atas tanah wakaf salah satu keluarga yang sudah sukses dan kaya raya sampai kini sudah menetap di Jakarta. Dengan harapan ingin memajukan kampung ini, dan membuka wawasan masyarakat bahwa pendidikan itu penting.

“Ibu Kinan......” Suara panggilan itu membuyarkan lamunanku , membuyarkan ingatanku tentang kampung ini tentang sekolah ini yang diceritakan Pa Kepala Sekolah kepadaku. Ada niat yang bulat ingin juga menjadi bagian dari kampung ini untuk memajukan keterbelakangan, ingin memajukan sekolah yang anak-anaknya sangat luar biasa ini. kampung yang membuat aku jatuh cinta dengan panoramanya, kampung yang memiliki banyak potensi, hanya karena masyarakatnya kurang pendidikan sehingga masih mempercayai hal-hal yang kadang tidak masuk akal, masyarakat yang masih memegang teguh kepercayaan mereka, dan masih banyak lagi yang harus dibenahi dari keberadaan negeri di atas awan ini.

“Bu Kinan ....ada tamu dari Puskesmas.....” Seorang teman guru kembali memanggilku.

Sebelumnya aku kerjasama dengan pihak Puskesmas untuk membuat posko kesehatan di sekolahku terkait dengan acara pagelaran seni ini dengan memeriksakan kesehatan para siswa dan guru-guru. Dan dari Puskesmas sudah menungguku di ruang tamu.

“Kak Indra..???...” aku kaget bercampur tak percaya melihat laki-laki berdiri di hadapanku berseragam putih putih.

“Iya ini Dokter Indra Bu.... Kepala Puskesmas yang baru di sini, mau bertemu langsung dengan ibu, untuk menindaklanjuti kerjasama dengan pihak sekolah.

Indra adalah kakak kelas aku waktu sekolah dulu, dan baru ketemu lagi di kampung ini, tidak disangka bisa ketemu disini. Bahagia karena ada teman sesama perantau di kampung ini.

##

Perhelatan pagelaran seni budaya akan dibuka besok pagi, aku dan semua guru guru juga anak-anak sibuk mempersiapkan diri di sekolah sampai se sore ini. Malam ini kami akan memanjatkan doa dan sholat ghaib untuk Nenden dan agar acara pagelaran ini lancar dan sukses. Tidak lupa sesepuh kampung ini seelah selesai berdoa dan solat meminta untuk mempersembahkan sesajen kepada leluhur mereka, sebagai adat dan kebiasaan masayarakat disini. Aku berpikir ini hanya sebagai budaya saja bukan untuk memuja muja.

Besok adalah hari dimana yang ditunggu tunggu oleh warga sekolah maupun warga masyarakat. Aku pamit pulang karena sudah selesai dan sudah malam. Biarkan bapak bapak saja yang nginap di sekolah dan anak-anak. Rasa bahagiaku , namun juga kesedihan masih menyelimutiku.

“Nendennnnnn......aku mengejar Nenden sambil histeris teriakanku.......”

“Nendennnnnnn.............”...Aku terhenyak......mimpikku membangunkan di malam itu.

##

BERSAMBUNG

Cimahi, 01 Oktober 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap kisahnya

01 Oct
Balas

Terima kasih bun

01 Oct

Cerpen yang apik. Nendeen....? Oh ternyata dalam mimpi ya...lanjut bu..menarik. salam literasi.

02 Oct
Balas

Terima kasih bun....

02 Oct

Semoga Nenden segera kembali Bu Cucu, beban pikiran jika yang disayangi blum kmbali... salam literasi

02 Oct
Balas

Terima kasih bun sdh berkunjung dan mengapresiasi, salam sukses

02 Oct

Cerita2 yg Bunda sajikan semakin apik dan menarik... Mantap, Bunda... smg semakin sukses...

02 Oct
Balas

Terimakasih kunjungannya bun

02 Oct

Cerita yg penuh misteri...Keren sekali

04 Oct
Balas

Nenden terbawa dalam mimpi, semoga jadi nyata. Sukses selalu bucantik

02 Oct
Balas

Duuh....buat penasaran saja

02 Oct
Balas

Terima kasih bun

02 Oct

Semakin seru ceritanya.... Ditunggu lanjutannya Bu. Semangat selalu. Barokallah...

01 Oct
Balas

Terima kasih pa

01 Oct

Senangnya bertemu Dr Indra yang tak lain kakak kelasnya dulu. Tambah tokoh tambah seru. Keren sukses selalu

01 Oct
Balas

Terima kasih apresiasi nya bun

01 Oct

Eehhh salah pa.... Dikira balas bu solvia..... Terimakasih pa sukses selalu

01 Oct

Bikin jantung deg..degan.. ceritanya bunda. Keren. Salam sukses selalu bunda.

02 Oct
Balas

Apik dan seru...lanjut

02 Oct
Balas

Terima kasih pa

02 Oct

Keren ceritanya bucan....

02 Oct
Balas

Terimakasih bun

02 Oct

Nenden... Semoga anak kesayangan bu Kinan ini segera kembali ke pangkuan keluarga tercinta.. Kisah yang sangat menarik dan makin membuat penasaran kita semua ibus ayang... Luar biasa keren dan sellau dinanti... Salam santun dan sukses buat ibu cantik

02 Oct
Balas

Nenden... Semoga anak kesayangan bu Kinan ini segera kembali ke pangkuan keluarga tercinta.. Kisah yang sangat menarik dan makin membuat penasaran kita semua ibus ayang... Luar biasa keren dan sellau dinanti... Salam santun dan sukses buat ibu cantik

02 Oct
Balas

Terimakasih apresiasinya bun

02 Oct

Wah, maafkan diriku bun, baru baca cerpennya. Jadi meraba2 dulu. Apik ceritanya. Salam kenal nggeh dari lombok

01 Oct
Balas

Terima kasih bun..... Sdh berkunjung salam sukses

01 Oct

Cerita yang menarik, sukses selalu bunda.

02 Oct
Balas

Terima kasih bun

02 Oct

Sangat menarik dan keren

02 Oct
Balas

Ada Dokter Indra..kakak kelas Bu Kinan..semoga happy end...sukses selalu ya bu

02 Oct
Balas

Terima kasih bun

02 Oct

Ceritanya menegangkan...bikin jantung deg degan....next Bun

02 Oct
Balas

Terima kasih bun

02 Oct

Keren ceritanya bun.. semakin menarik dengan kehadiran dokter Indra... ditunggu lanjutannya.. salam sukses selalu

01 Oct
Balas

Terima kasih bun selalu mengapresiasi

01 Oct

Nendennnn...jos bu ceritanya..sukses terus, semangat berkarya, semoga sehat selalu

02 Oct
Balas

Terima kasih ku nya pa.... Salam sukses

02 Oct



search

New Post